Meski begitu, Puguh tetap mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan Jatim yang mulai menerapkan sistem pendaftaran berbasis website. Menurutnya, digitalisasi ini menjadi langkah penting untuk menekan praktik-praktik curang.
“Kami mengapresiasi karena sistem berbasis website ini bisa meminimalisir potensi titipan. Semua proses — dari pendaftaran, seleksi hingga penutupan — sudah satu pintu lewat website resmi SPMB,” kata Puguh.
Komisi E berharap tahun depan proses sosialisasi dan pelaksanaan SPMB bisa lebih matang dan transparan. Evaluasi ini penting untuk menjaga keadilan dan integritas dalam dunia pendidikan. (ivan)
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                