SURABAYA, PustakaJC.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam bidang penanggulangan bencana, khususnya di wilayah rawan seperti Jawa Timur. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan kehormatan Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Mr. Takonai Susumu, di Gedung Negara Grahadi, Senin, (28/7/2025).
“Indonesia dan Jawa Timur berada di Ring of Fire, sehingga skill penanggulangan bencana harus terus di-update. Jepang selama ini sangat luar biasa dalam mendukung pelatihan tim penanggulangan bencana kita,” ujar Khofifah. Dikutip dari harianbhirawa.co.id, Selasa, (29/7/2025).
Pertemuan tersebut sekaligus meneguhkan komitmen kerja sama antara Jawa Timur dan Jepang—khususnya Prefektur Osaka—yang sudah terjalin sejak 1984 lewat program Sister Province. Fokus kerja sama meliputi sektor strategis, mulai dari penanggulangan bencana, pendidikan, ketenagakerjaan, hingga pertanian.
Khofifah menambahkan bahwa kerja sama peningkatan SDM tidak terbatas pada pelatihan teknis kebencanaan saja, namun juga mencakup program beasiswa dan kursus jangka pendek di berbagai bidang. “Short course atau scholarship sangat penting bagi masyarakat Jawa Timur di sektor apapun,” tegasnya.
Di sisi lain, Konjen Jepang Mr. Takonai menyambut baik keberlanjutan kolaborasi ini. Ia menyoroti meningkatnya jumlah tenaga kerja asal Jawa Timur yang bekerja di Jepang. “Kami berdiskusi bagaimana meningkatkan SDM Jatim, terutama di sektor ketenagakerjaan dan pertanian,” ungkap Takonai.
Hubungan erat antara Jepang dan Jawa Timur pun tercermin dari komunikasi aktif yang dilakukan Konjen Jepang, tidak hanya dengan Pemprov, tetapi juga dengan organisasi sosial dan keagamaan di daerah.
Khofifah berharap kunjungan kehormatan ini menjadi momen strategis untuk memperkuat persahabatan dan manfaat nyata bagi masyarakat kedua wilayah.
“Semoga pertemuan ini menjadi babak baru dalam hubungan yang saling menguntungkan antara Jepang dan Jawa Timur,” tutupnya. (ivan)
