
Ia menambahkan, hingga pertengahan tahun 2025, Dinas Pertanian Jatim telah menyalurkan lebih dari 180 unit alsintan ke berbagai wilayah seperti Probolinggo, Tuban, dan Jember. Semua distribusi dilakukan berdasarkan pemetaan kebutuhan lokal dan potensi pertanian di tiap daerah.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk mempercepat kerja dan meningkatkan produktivitas para petani. Menurutnya, pertanian tidak bisa lagi bertumpu pada cara-cara tradisional semata, tetapi harus bergerak menuju mekanisasi yang lebih efisien.
“Kalau dulu 1 hektare dibajak manual butuh 4–5 hari, sekarang cukup 1 hari dengan hand-tractor. Ini efisiensi waktu, tenaga, dan tentu saja biaya. Petani kita harus naik kelas, dan teknologi jadi jembatannya,” ungkap Khofifah.