Kota Surabaya Jadi Pilot Project Energi Hijau Proyek SETI

pemerintahan | 18 September 2025 20:10

Kota Surabaya Jadi Pilot Project Energi Hijau Proyek SETI
Seminar Efisiensi Energi dan Energi Terbarukan pada Bangunan, di Auditorium Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). (dok bhirawa)

SURABAYA, PustakaJC.co – Kota Surabaya resmi ditunjuk sebagai kota percontohan implementasi proyek Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI) oleh Kementerian Federal Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim (BMWK) Jerman bersama Kementerian ESDM RI. Fokus proyek ini adalah penerapan efisiensi energi dan energi terbarukan di sektor bangunan gedung.

 

 

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menyebut sejak awal 2025 pihaknya melakukan studi konsumsi energi pada 295 bangunan di Surabaya. Dilansir dari bhirawaonline.co.id, Kamis, (18/9/2025).

 

“Hasil studi ini akan memberi panduan bagi pemilik gedung untuk menghemat energi sekaligus memangkas biaya operasional di masa depan,” ujarnya saat seminar di Auditorium Pascasarjana ITS, Selasa (16/9).

 

 

 

Studi tersebut ditargetkan rampung akhir September 2025, kemudian dipresentasikan pada Oktober. Fabby menegaskan, SETI akan terus mendampingi pemangku kepentingan agar Surabaya menjadi kota terdepan dalam dekarbonisasi sektor bangunan.

 

Kepala Bappedalitbang Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menegaskan isu energi terbarukan bukan sekadar wacana. 

 

“Sektor bangunan adalah penyumbang 40 persen emisi energi global di 2030. Karena itu, konsep compact city dan green building kami terapkan sesuai visi kota berkelanjutan,” katanya.

 

Pemkot Surabaya telah menerapkan Green Building pada sejumlah fasilitas publik, seperti Terminal Intermoda Joyoboyo, Gedung Bappedalitbang, serta pemasangan solar cell di sekolah, kantor, hingga lampu lalu lintas. Selain itu, PSEL Benowo sebagai pembangkit listrik tenaga sampah pertama di Indonesia juga menjadi wujud nyata komitmen energi hijau kota ini.

 

 

 

Irvan menambahkan, semua pihak diajak terlibat, termasuk perguruan tinggi, swasta, komunitas, hingga Gen Z. 

 

“Pak Wali berharap, diskusi dan inovasi terbuka bagi semua. Perencanaan kota ke depan melibatkan anak muda agar Surabaya benar-benar menjadi kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (ivan)