SURABAYA, PustakaJC.co – Lima tahun terakhir, Millennial Job Center (MJC) hadir sebagai wadah baru bagi anak muda Jawa Timur untuk mengasah keterampilan sekaligus mendapatkan penghasilan. Di Bakorwil Bojonegoro, program ini berhasil mempertemukan 200 talenta dengan 50 mentor, menyelenggarakan pelatihan, hingga menjalankan ribuan proyek kecil seperti desain, video promosi, dan pemasaran digital.
Kepala Bakorwil Bojonegoro, Agung Subagyo, mengatakan MJC kini bersiap naik kelas. Pemerintah Provinsi Jawa Timur merencanakan perluasan program ke wilayah lain seperti Madiun, Malang, Jember, dan Pamekasan. Layanan yang diberikan pun semakin beragam, yakni mulai dari pelatihan digital, fasilitasi proyek nyata bagi UMKM, hingga program inklusi untuk disabilitas.
Tak berhenti di dunia kreatif, tambahnya, MJC juga mulai menyasar sektor riil. Targetnya jelas, yaitu industri manufaktur, pekerja yang terdampak PHK, hingga program padat karya.
"Dengan pendekatan reskilling dan upskilling, MJC ingin agar lulusannya tak hanya mendapat ilmu, tetapi juga peluang kerja nyata," terang Agung dalam wawancara tertulis dengan PustakaJC.co, Senin (22/9/2022).
Selanjutnya, Mantan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Jatim ini menegaskan, MJC tidak sekadar menjadi program pelatihan. Ada kerja sama yang sedang digalang dengan perusahaan agar mereka berkomitmen menerima peserta magang dan trainee. Pemerintah juga menyiapkan indikator keberhasilan berupa persentase peserta yang berhasil terserap dalam waktu 3–6 bulan.
Masih menurut Agung, dari sisi pendanaan, program ini didukung APBD Pemprov Jatim. Namun pemerintah tidak berjalan sendiri. Dunia usaha, perguruan tinggi, hingga UMKM diajak untuk berbagi peran melalui skema pembiayaan bersama atau dukungan fasilitas.
“Bagi anak muda, MJC adalah peluang mengasah keterampilan dan mendapat proyek berbayar. Bagi korban PHK, ini bisa jadi jalan untuk bangkit lagi. Kami ingin program ini betul-betul membantu masyarakat masuk ke pasar kerja,” tandasnya. (int)