SURABAYA, PustakaJC.co – Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur akan kembali ambil bagian dalam gelaran Jatim Fest 2025 yang berlangsung selama lima hari, mulai Rabu, 1 Agustus hingga 5 Agustus 2025 di Grand City Surabaya. Tahun ini, Dinsos Jatim tampil dengan tema khusus yang cukup unik sekaligus penting, yakni Tendang Stigma Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Kepala Dinsos Jatim Restu Novi Widiani menegaskan, isu stigma terhadap ODGJ perlu terus diangkat agar masyarakat semakin peduli dan tidak lagi memandang sebelah mata.
“Lewat Jatim Fest 2025 ini, kami ingin menunjukkan bahwa mereka yang pernah mengalami gangguan jiwa juga punya potensi, kreativitas, dan karya yang patut dihargai,” ujar Kepala Dinsos Jatim Restu Novi Widiani di dampingi Sekertaris Dinsos Jatim, Yusmanu, saat diwawancari jurnalis PustakaJC.co, via WhatsApp, Jumat, (26/9/2025).
Berbagai kegiatan menarik telah disiapkan Dinsos Jatim untuk mendukung tema tersebut. Pengunjung akan disuguhi penampilan langsung dari eks ODGJ, mulai dari pameran kerajinan tangan, drama musikal, hingga penampilan solo singer oleh Dhandy, eks ODGJ asal Bondowoso, dan Abdi eks ODGJ dari Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PRS PMKS) Sidoarjo Dinsos Jatim.
Tak hanya hiburan, acara ini juga akan menghadirkan edukasi publik melalui talkshow bersama narasumber dari berbagai latar belakang. Di antaranya Pekerja Sosial Balai PRS PMKS Sidoarjo, tenaga medis RS Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, hingga eks ODGJ pecandu game online yang akan berbagi pengalaman nyata.
Ia menambahkan, kehadiran Dinsos Jatim di Jatim Fest 2025 bukan sekadar untuk memeriahkan acara, tetapi juga sebagai sarana kampanye sosial.
“Kami ingin membuka ruang dialog, mengedukasi masyarakat, sekaligus melawan stigma negatif yang selama ini melekat pada ODGJ,” ungkapnya.
masih terkait Tendang Stigma ODGJ, untuk memperkuat pesan tersebut, Dinsos Jatim juga menghadirkan Rumah Pasung di area booth sebagai media edukasi terkait praktik pemasungan yang masih terjadi di beberapa daerah. Pengunjung dapat melihat secara langsung bentuk pemasungan sekaligus memahami dampak buruknya bagi penyintas gangguan jiwa.
Selain itu, berbagai aktivitas interaktif turut dihadirkan, seperti kuis Tendang Stigma ODGJ hingga permainan tradisional ala pasar malam. Semua ini menjadi cara kreatif Dinsos Jatim untuk mendekatkan isu sosial kepada masyarakat luas dengan cara yang menyenangkan sekaligus sarat makna. (ivan)