Zulfikar menilai ketersediaan lahan menjadi faktor kunci dalam menyukseskan program ini. Ia menyebut tanah bisa diperoleh dari berbagai sumber, mulai dari aset negara, BUMN, swasta, hingga masyarakat yang bersedia mewakafkan lahannya.
“Lahan itu ada, tinggal kita pastikan statusnya clear and clean. Pengembang juga harus paham, cari untung boleh, tapi jangan berlebihan. Rumah subsidi tetap harus layak dan bermartabat,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, menyoroti pentingnya percepatan dan konsistensi pelaksanaan program 3 juta rumah sebagai prioritas nasional. Menurutnya, program ini bukan hanya solusi atas backlog perumahan, tetapi juga motor penggerak ekonomi rakyat.
“Kalau dijalankan konsisten, target 9,6 juta rumah satu periode pemerintahan bisa tercapai. Bahkan bisa tembus 12 juta unit dalam lima tahun. Ini mendesak, karena masih ada lebih dari 26,6 juta warga tinggal di hunian tidak layak,” kata Huda.