SURABAYA, PustakaJC.co - Puluhan warga pesisir Kenjeran, Surabaya, yang tergabung dalam Forum Masyarakat Maritim Madani (FM3), mendatangi Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur, Kamis (9/10/2025). Mereka menyampaikan aspirasi dan penolakan terhadap proyek reklamasi Surabaya Waterfront Land (SWL) yang dinilai berpotensi mempengaruhi kehidupan masyarakat pesisir.
Kepala DKP Jatim, Muhammad Isa Anshori, menerima langsung perwakilan warga dan berjanji menindaklanjuti aspirasi tersebut. Dilansir dari bhirawaonline.co.id, Sabtu, (11/10/2025).
“Dokumen dari FM3 ini akan kami teruskan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kemenko Perekonomian agar menjadi perhatian pemerintah pusat,” ujar Isa.
Pertemuan berjalan dinamis dan penuh semangat. Warga menyuarakan harapan agar kebijakan pembangunan di wilayah pesisir tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Dalam kesempatan itu, disepakati pembentukan Tim Independen untuk mengkaji dampak proyek SWL dari berbagai aspek — ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya.
“Tim ini harus bekerja secara profesional dan objektif. DKP Jatim siap memfasilitasi seluruh proses dan mendampingi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi,” tegas Kepala DKP Jatim ini.
Pihak DKP juga siap membantu FM3 menyusun surat resmi ke kementerian terkait.
“Kami terbuka dan siap mendampingi masyarakat kapan saja. Prinsipnya, pembangunan harus berpihak kepada keseimbangan antara kemajuan dan keberlanjutan,” tambahnya.
Proyek reklamasi Surabaya Waterfront Land sendiri masih dalam tahap kajian, dan pemerintah berkomitmen memastikan agar setiap langkah pembangunan tetap memperhatikan aspek lingkungan serta kesejahteraan masyarakat pesisir. (ivan)