Sungkem di Istana: Air Mata Yenny Wahid dan Takzim Petinggi NU untuk Gus Dur yang Akhirnya Diakui Negara

pemerintahan | 10 November 2025 17:00

 

“Ini bukan sekadar penghormatan, tapi bentuk rasa syukur dan cinta kami kepada Gus Dur,” ujar Gus Yahya usai prosesi, dengan suara bergetar. Ia menyebut, perjuangan Gus Dur bukan hanya milik NU, tapi milik seluruh bangsa Indonesia — dari nilai pluralisme, keberanian melawan ketidakadilan, hingga pembelaannya pada kelompok minoritas.

 

Di belakang mereka, tampak Yenny Wahid, putri kedua Gus Dur, berdiri mendampingi sang ibu. Senyum haru terpancar dari wajahnya, menatap para tokoh yang datang dengan mata berkaca-kaca. “Bagi kami, ini bukan soal gelar semata, tapi pengakuan atas nilai-nilai kemanusiaan yang selalu diperjuangkan Ayah,” ucap Yenny pelan.