Khofifah juga memberikan apresiasi kepada tiga kepala daerah Malang Raya, Forkopimda, Bank Indonesia, serta seluruh pihak yang mendukung percepatan layanan transportasi publik tersebut.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyambut antusias kehadiran Trans Jatim di wilayahnya. Menurutnya, Koridor I Trans Jatim Malang Raya menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung program prioritas Pemkot dalam mengatasi kemacetan.
“Saya berterima kasih kepada Ibu Gubernur. Ini sudah menyelesaikan salah satu program prioritas saya terkait kemacetan. Koridor ini melewati titik-titik pergerakan utama masyarakat Kota Malang seperti instansi pemerintah, pasar, mal, rumah sakit, kampus, hingga tempat wisata,” kata Wahyu.
Dengan tarif yang terjangkau—Rp5.000 untuk umum dan Rp2.500 untuk pelajar/mahasiswa—Wali Kota optimistis masyarakat akan beralih ke transportasi publik. Ia juga memastikan bahwa keberadaan Trans Jatim justru melibatkan sopir angkot.
“Sebagian besar pengemudi Trans Jatim berasal dari sopir angkot Malang. Kami juga menyiapkan re-routing agar moda transportasi dapat terintegrasi. Pembenahan terus kami lakukan,” tambahnya.