Dalam pelatihan tersebut, para peserta dibekali berbagai materi kesiapsiagaan, antara lain Modul SIGAP (Siaga Gawat Darurat dan Penanganan Bencana), buku saku Sehat dan Kuat di Situasi Darurat, serta pembagian Kit Siaga Bencana (KITANA) dan hygiene kit yang dikemas dalam tas darurat. Materi tersebut dirancang untuk membantu tenaga kesehatan merespons kondisi kedaruratan secara cepat dan tepat.
Selain penguatan kapasitas sumber daya manusia, peserta juga diperkenalkan dengan platform digital keluargasiaga.com, inovasi dari tim Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jawa Timur. Platform ini menyediakan berbagai fitur pendukung kesiapsiagaan, mulai dari KAGANA untuk penilaian kesiapan, E-BEN sebagai sarana edukasi kebencanaan, E-PDB untuk peringatan dini, E-PEDE terkait penyelamatan diri, E-VAPER untuk evakuasi dan pertolongan, hingga panduan penggunaan KITANA.
Perwakilan PPNI Jawa Timur, Dr. Mukhamad Fatoni, S.Kep., Ners., MNS., menegaskan bahwa tenaga kesehatan dituntut memiliki kesiapsiagaan yang terukur dan berkelanjutan dalam menghadapi bencana.
“Tenaga kesehatan harus siap secara sistematis dan berkelanjutan. Melalui penguatan manajemen bencana klaster kesehatan, nakes diharapkan mampu merespons cepat sekaligus tetap memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat saat bencana terjadi,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Pemprov Jawa Timur berharap kapasitas dan ketangguhan tenaga kesehatan di Kabupaten Pidie Jaya semakin meningkat, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik meski berada dalam situasi kedaruratan bencana. (ivan)