Prabowo Hadiri May Day di Monas, Buruh Bawa Enam Tuntutan

parlemen | 01 Mei 2025 08:16

Prabowo Hadiri May Day di Monas, Buruh Bawa Enam Tuntutan
Presiden Prabowo Bakal Pidato Poltik di May Day Monas, Naik Maung dari Istana. (dok antaranews.com)

JAKARTA, PustakaJC.co - Hari ini, Kamis 1 Mei 2025, Presiden RI Prabowo Subianto hadir di peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang digelar di Monas, Jakarta. Dengan menumpang kendaraan taktis Maung dari Istana Negara, Prabowo menyampaikan pidato politik di tengah ribuan buruh yang membawa enam tuntutan utama kepada pemerintah.

Presiden Prabowo Subianto resmi menghadiri peringatan May Day 2025 di Lapangan Monas, Kamis pagi, (1/5/2025). Kehadirannya dikonfirmasi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sehari sebelumnya. Dilansir dari laman kompas.com, Kamis, (1/5/2025).

“Bapak Presiden memutuskan untuk Insya Allah beliau akan berkenan hadir di dalam acara peringatan May Day tersebut,” kata Prasetyo dalam keterangannya, Rabu, (30/4/2025).

Prabowo datang menggunakan kendaraan taktis Maung buatan PT Pindad. Ia langsung menuju panggung utama untuk menyapa buruh dan menyampaikan pidato politik perdananya di momen Hari Buruh sejak menjabat sebagai presiden.

“Beliau menaruh perhatian sangat besar. Kita harus saling bekerja sama pemerintah, sektor swasta, pengusaha, dan buruh dalam menjalankan ekonomi bangsa,” lanjut Prasetyo.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut, pidato Presiden dijadwalkan berlangsung antara pukul 10.00–11.00 WIB.

 

“Rencananya, Bapak Presiden Prabowo Subianto pidato di acara May Day pukul 10.00-11.00,” ujar Said.

Dalam aksi besar yang berlangsung di Monas, buruh dari berbagai serikat menyuarakan enam tuntutan utama, yakni:

1.      Menghapus sistem outsourcing

2.      Membentuk Satgas Mitigasi PHK

3.      Menetapkan upah layak nasional

4.      Mengesahkan RUU Ketenagakerjaan

5.      Mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT)

6.      Menuntaskan korupsi melalui pengesahan RUU Perampasan Aset

Said Iqbal menegaskan bahwa momentum ini sangat penting untuk menguji keberpihakan pemerintahan Prabowo terhadap nasib jutaan buruh di Indonesia.

“Kami berharap Presiden tidak hanya datang sebagai simbol, tetapi membawa sikap tegas terhadap tuntutan ini,” kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia itu.

May Day 2025 bukan sekadar panggung seremonial. Presiden Prabowo kini dihadapkan pada realitas keras dunia kerja dan tuntutan konkret dari kelas pekerja. Arah kebijakan ketenagakerjaan nasional akan diuji mulai hari ini: apakah suara buruh hanya didengar, atau benar-benar ditindaklanjuti?. (ivan)