JAKARTA, PustakaJC.co - Presiden RI Prabowo Subianto menerima utusan khusus Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di kediamannya di Jakarta. Pertemuan ini menandai babak baru penguatan kerja sama Indonesia-Jepang dalam proyek energi bersih melalui inisiatif AZEC. Minggu, (4/5/2025).
Minggu malam yang hangat di Kertanegara menjadi saksi pertemuan penting antara Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan utusan khusus Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. Kishida, yang juga pernah menjabat sebagai PM Jepang, menyampaikan langsung surat resmi dari PM Shigeru Ishiba sebagai simbol komitmen kuat Jepang dalam kerja sama strategis dengan Indonesia. Dilansir dari setkab.go.id, Senin, (5/4/2025).
Dalam keterangan pers, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa kunjungan ini membawa pesan khusus dari Perdana Menteri Jepang terkait kolaborasi dalam proyek Asia Zero Emission Community (AZEC).
“Ya tentu mantan PM Kishida itu menyampaikan surat dari Perdana Menteri Ishiba yang disampaikan langsung kepada Pak Presiden dan tentu salah satu isinya terkait dengan beliau special envoy Perdana Menteri khusus untuk proyek-proyek AZEC ini,” ujar Airlangga.
AZEC adalah platform kerja sama multilateral yang mendorong transisi menuju energi rendah emisi. Indonesia dan Jepang telah menandatangani lebih dari 170 MoU dalam berbagai bidang, terutama di sektor energi dan teknologi.
Salah satu proyek nyata dari kerja sama ini adalah pengembangan pembangkit panas bumi di Muara Laboh, Sumatera Barat.
“Besok akan ada penandatanganan financial closing terhadap proyek di Muara Laboh, 80 MW geothermal dengan investasi sekitar 500 juta USD,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Presiden Prabowo menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan pentingnya memperkuat kemitraan dengan Jepang dalam menghadapi tantangan global.
“Bapak Presiden mengapresiasi kerja sama Indonesia dengan Jepang dan berharap ini bisa terus ditingkatkan di tengah ketidakpastian akibat perang tarif,” tutur Airlangga.
Sementara itu, Fumio Kishida juga menekankan pentingnya solidaritas dan kerja sama antarnegara dalam iklim geopolitik yang semakin dinamis.
“Kishida juga menyampaikan betapa situasi ini menjadi tidak menentu dan dalam situasi seperti ini kerja sama dua negara menjadi sangat penting,” tambah utusan khusus Perdana Menteri Jepang itu.
Setelah pembicaraan resmi, Presiden Prabowo menjamu delegasi Jepang dalam santap malam hangat yang penuh keakraban, mempererat tali persahabatan antarbangsa.
Turut hadir dalam pertemuan ini: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri Pendidikan Tinggi Brian Yuliarto, serta Dirut Pertamina Simon Mantiri.
Pertemuan ini menegaskan peran Indonesia sebagai mitra strategis dalam inisiatif transisi energi Asia. Dengan dukungan Jepang, kepemimpinan Prabowo membuka peluang besar bagi pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan. (ivan)