Khofifah Serahkan Santunan Korban Laka KA Magetan Evaluasi Perlintasan

parlemen | 03 Juni 2025 22:12

Khofifah Serahkan Santunan Korban Laka KA Magetan Evaluasi Perlintasan
Suasana haru saat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan kepada keluarga korban kecelakaan Kereta Api Malioboro Ekspres yang terjadi di Kabupaten Magetan.

MAGETAN, PustakaJC.co -  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan kepada keluarga korban kecelakaan Kereta Api Malioboro Ekspres yang terjadi di perlintasan sebidang Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Senin, (27/5/2025).

Penyerahan santunan dilakukan di Pendopo Kabupaten Magetan sebelum menghadiri serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Magetan. Khofifah menyampaikan duka mendalam atas insiden yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka.

“Sebagai bentuk kepedulian, kami memberikan santunan kepada para korban. Untuk korban meninggal Rp 10 juta, korban luka berat Rp 5 juta, dan luka ringan Rp 2,5 juta. Semoga ini bisa sedikit meringankan beban keluarga,” ujar Khofifah.

Korban meninggal dunia masing-masing adalah Totok Herwanto, warga Pilangkenceng, Kabupaten Madiun; Rama Zainul Fatkhur Rahman, warga Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan; Resyka Nadya Maharani Putri, warga Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun; dan Hariyono, warga Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan.

Sementara lima korban luka-luka adalah Wendy Ardhya Novita Sari dan Oni Handoko yang dirawat di RSAU dr. Efram Harsana Magetan, Ananda Duta Pratama yang dirawat di RSUD dr. Sayidiman Magetan, Rifkiy Hermawan yang dirawat di RSUD dr. Soedono Madiun, serta Fianda Septi yang menjalani rawat jalan di Puskesmas Barat Magetan.

Kecelakaan terjadi di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) No. 08 KM 176+586 yang merupakan jalur ganda resmi dan dijaga. Insiden bermula saat palang pintu ditutup untuk memberi jalan kepada KA Matarmaja. Setelah kereta melintas, palang dibuka. Namun, dari arah lain, KA Malioboro Ekspres datang dan menghantam tujuh sepeda motor yang sudah masuk ke lintasan.

“Kemungkinan ini akibat human error. Setelah palang dibuka, masih ada kereta yang melintas. Maka palang pintu harus selalu dijaga agar keselamatan pengguna jalan terjamin,” kata Khofifah.

Ia menegaskan bahwa Pemprov Jatim terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keamanan perlintasan sebidang, termasuk pemetaan kewenangan antara pemerintah daerah dan PT KAI.

 

“Koordinasi detail kami lakukan dengan tiap kabupaten. Ada palang milik pemprov, ada yang milik KAI. Semua kita petakan,” tegas Gubernur Jatim itu.

Khofifah menambahkan, beberapa perlintasan di Jatim sudah dilengkapi teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) sebagai langkah peningkatan keselamatan.

 “Hari ke hari pemanfaatan teknologi digital makin penting,” ujarnya.

Sementara itu, Yulian Respati, istri dari korban luka Oni Handoko, mengaku terbantu dengan perhatian gubernur. Suaminya merupakan tulang punggung keluarga yang untuk sementara waktu tidak bisa bekerja akibat kecelakaan.

“Bantuan ini sangat berarti untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Terima kasih atas perhatian Ibu Gubernur,” ungkap Ketua muslimat NU ini.

Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat dan sistem pengamanan berlapis di setiap perlintasan kereta api, demi menjamin keselamatan masyarakat. (ivan)