SURABAYA, PustakaJC.co - Suasana penurunan bendera HUT ke-80 RI di Gedung Negara Grahadi, Minggu, (17/8/2025), berubah khidmat sekaligus megah ketika tari kolosal “Satu Langit Seribu Doa, Jawa Timur Nafas Nusantara” dipentaskan.
Pertunjukan yang dibina Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim ini menggambarkan kekuatan spiritual, doa, dan budaya Nusantara sebagai pemersatu bangsa. Lebih dari 200 penari tampil memeriahkan acara, mulai dari Citra Puspita, UKM Tari, Dimar Dance Theater, SMK 12 Surabaya, Gito Maron, Gong Prada, Baya Runcing, hingga Teater SMKI. Dilansir dari jatimpos.co, Senin, (18/8/2025).
Tarian ini menarasikan bagaimana doa-doa dari berbagai penjuru negeri—dari hutan Kalimantan, lembah Papua, dataran tinggi Sumatera, pesisir Sulawesi, hingga sawah Jawa Timur—menyatu dalam semangat perjuangan menuju kemerdekaan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi karya kolosal ini sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga persatuan bangsa.
“Makna persatuan adalah refleksi kebangsaan yang inklusif dan partisipatif, diperjuangkan bersama oleh pemimpin dan rakyat Indonesia. Jawa Timur harus menjadi rumah nyaman bagi semua warga bangsa tanpa memandang suku, agama, budaya, tradisi, dan adat istiadat,” ujar Khofifah.
Ia menegaskan, semangat kebersamaan sejalan dengan tema HUT RI ke-80: “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Menurutnya, menjaga persaudaraan, kerukunan, dan toleransi antarumat beragama adalah kunci memperkuat persatuan.
“Jawa Timur harus menjadi rumah yang nyaman bagi seluruh warga bangsa yang beraneka suku, agama, budaya, tradisi, dan adat istiadat,” tegasnya.
Sebelumnya, pagi hari, upacara peringatan HUT ke-80 RI juga digelar di halaman Gedung Negara Grahadi dengan khidmat. Ribuan masyarakat hadir bersama jajaran Forkopimda Jatim, dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah sebagai inspektur upacara.
Melalui tari kolosal dan peringatan kemerdekaan ini, pesan persatuan yang digelorakan Jawa Timur kembali menjadi energi kolektif bagi Indonesia. Dari doa, budaya, hingga semangat kebersamaan, Jatim menunjukkan bahwa kemajemukan adalah kekuatan untuk maju bersama sebagai bangsa. (ivan)