Jatim Optimis Kurangi Impor, Produksi Susu Naik 25 Liter per Ekor per Hari

parlemen | 30 Oktober 2025 05:15

Jatim Optimis Kurangi Impor, Produksi Susu Naik 25 Liter per Ekor per Hari
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau KPSP Setia Kawan Nongkojajar. (dok bhirawa)

PASURUAN, PustakaJC.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis daerahnya mampu meningkatkan produksi susu nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Hal ini ia sampaikan usai meninjau Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar di Wonosari, Pasuruan, Selasa, (28/10/2025).

 

KPSP Setia Kawan dinilai sukses menerapkan integrated farming dan sistem no waste energy yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas sapi perah dari 12–15 liter menjadi 20–25 liter per ekor per hari. Dilansir dari bhirawaonline.co.id, Kamis, (30/10/2025).

 

“Penerapan sistem ini sangat efektif. Harapan kita, produksi susu Jatim terus naik sehingga bisa mengurangi impor yang saat ini masih 65 persen dari total kebutuhan nasional,” ujar Khofifah.

 

 

Data BPS 2025 mencatat, Jawa Timur memproduksi 468.712 ton susu segar per tahun, atau 58 persen dari total produksi nasional sebesar 808.352 ton. Selain memenuhi kebutuhan lokal, pasokan susu Jatim juga menyuplai industri pengolahan susu (IPS) di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

 

Khofifah menambahkan, potensi pasar susu segar semakin besar seiring program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat.

 

“Kita usulkan agar susu untuk anak-anak MBG berbentuk pasteurisasi non-pabrikan dalam kemasan besar, agar lebih dekat ke sentra produksi,” jelasnya.

 

 

 

Tak hanya domestik, pasar ekspor Eropa juga terbuka melalui produk keju organik. Beberapa kelompok ternak di KPSP sudah memelihara sapi dengan pakan organik terstandar, berpeluang besar menembus pasar global.

 

“Pasar Eropa akan melirik susu dari pakan organik. Ini peluang agar peternak kita naik kelas,” tegas Khofifah.

 

Pemprov Jatim memastikan seluruh sapi di KPSP dalam kondisi sehat dan bebas PMK, dengan vaksinasi dan vitamin rutin. Khofifah menegaskan, bila ada temuan PMK, pasar hewan akan segera ditutup sementara hingga steril kembali.

 

Ia menutup kunjungan dengan optimisme,

 

“KPSP Setia Kawan bisa jadi rujukan nasional. Dunia peternakan bisa belajar ke sini karena semua pasarnya kini menuntut produk mamin yang sehat dan berkualitas,” pungkasnya. (ivan)