Kopi Java Ijen Raung Bondowoso Tembus Pasar Taiwan Gubernur Khofifah Lepas Ekspor 10 Ton

parlemen | 03 November 2025 05:45

Kopi Java Ijen Raung Bondowoso Tembus Pasar Taiwan Gubernur Khofifah Lepas Ekspor 10 Ton
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat melepas langsung ekspor kopi spesialty Java Ijen Raung Bondowoso ke Taiwan. (dok bhirawa)

BONDOWOSO, PustakaJC.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi melepas ekspor 10 ton kopi Arabika Specialty dan Fine Robusta Java Ijen Raung ke Taiwan, Sabtu, (1/11/2025), di Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso.

 

Kopi yang dikirim menggunakan satu kontainer ini menjadi bukti nyata bahwa produk unggulan Jawa Timur mampu bersaing di pasar global. Dua jenis kopi yang diekspor, yakni Arabika Specialty dan Fine Robusta, kini menjadi favorit konsumen di Taiwan dan sejumlah negara Asia lainnya. Dilansir dari bhirawaonline, Senin, (3/11/2025).

 

“Diversifikasi pasar itu penting. Kualitas kopi Bondowoso luar biasa, dan spesifikasi specialty ini benar-benar high quality. Ini menunjukkan petani kopi kita punya kemampuan luar biasa,” ujar Khofifah.

 

 

 

Menurutnya, ekspor ini menunjukkan adanya peningkatan mutu dan inovasi dari para pelaku kopi di Bondowoso. 

 

“Adanya Arabika Specialty ini bukti ada improvement. Tapi kita tetap perlu mendorong peningkatan produktivitas,” tambahnya.

 

Khofifah juga menekankan pentingnya transformasi teknologi agar hasil pertanian Jawa Timur makin unggul. 

 

“Kalau kualitas dan produktivitas bisa sejalan, kesejahteraan petani kopi akan luar biasa,” tegasnya.

 

 

 

Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid menyebut ekspor ini sebagai hasil kerja keras, kolaborasi, dan komitmen bersama yang menguatkan citra Bondowoso sebagai 

 

“Republik Kopi”. “Kopi Arabika Java Ijen Raung diakui dunia dengan sertifikasi mutu internasional dan keunikan geografisnya,” ujarnya.

 

Sementara itu, Direktur Wijaya Coffee Gianto Wijaya Oe mengungkapkan rencana menghadirkan bibit kopi Geisha Panama—kopi termahal di dunia yang harganya mencapai Rp500 juta per kilo. 

 

“Kita ingin naik kelas dengan standar SOP yang kuat agar petani merasakan manfaat langsung,” jelasnya.

 

Dengan luas lahan kopi sekitar 122 ribu hektare dan produksi ribuan ton per tahun, Jawa Timur terus mengukuhkan diri sebagai salah satu daerah penghasil kopi unggulan dunia. (ivan)