Dengan penanggulangan akar masalah itu oleh pemerintah daerah, lanjut Wagub Emil, maka potensi produktivitas dan pemasukan masyarakat dapat meningkat. Sehingga kemiskinan di daerah tersebut dapat ditekan.
"Jadi misalnya bagaimana menciptakan potensi income di sana, seperti dengan menanagani masalah yang membuat mereka tidak produktif. Katakan, selama ini suatu daerah krisis air dan waktunya habis untuk nyari air. Sehingga dengan membantu pembuatan sistem aliran air yang baik maka kita dapat tingkatkan bukan cuma produktivitas tapi juga kesehatan," paparnya.
Emil pun mengatakan bahwa keberadaan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan aplikasi Sistem Informasi Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (Sinta Gelis) gagasan Pemprov Jatim sangat membantu upaya ini.
Dari dua big data ini, Pemprov Jatim dapat melakukan pemetaan, penargetan, dan identifikasi akar masalah kemiskinan dengan lebih akurat.
"P3KE ini memberikan perbantuan data yang komprehensif untuk melakukan targeting kami. Apalagi Bappeda baru meluncurkan Sinta Gelis, sebuah sistem informasi yang bukan hanya mencatat orang itu miskin atau tidak, tapi kondisi-kondisi terkait rumah, pekerjaan, semua yang berkaitan," katanya.