Ada Temuan Sumber Baru Migas di Madura, Ini Harapan DPRD Jatim

parlemen | 16 September 2022 18:32

Ada Temuan Sumber Baru Migas di Madura,  Ini Harapan DPRD Jatim
Anggota DPRD Jatim Dapil Madura raya, Abdul Halim dan Muhammad Bin Muafi (dok. kominfo.jatimprov.go.id)

SURABAYA, PustakaJC.co - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur disambut baik adanya penemuan sumber baru minyak dan gas (Migas) dengan kandungan cadangan sebesar 158 juta barel minyak di perairan Pulau Madura yang dilakukan SKK Migas dan Petronas Carigali North Madura II Ltd saat melakukan eksplorasi sumur Hidayah 1. Bahkan DPRD Jatim berharap temuan tersebut bisa mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi dan buka peluang lapangan kerja di Madura.

 

Anggota DPRD Jatim Dapil Madura, Abdul Halim mengaku senang dengan adanya penemuan sumber baru cadangan Migas di Madura. Apalagi beberapa daerah di Madura seperti Kabupaten Sampang sudah terealisasi penandatanganan Partisipating Interest (PI) nya.

 

Jika mengacu pada Permen ESDM No.36 tahun 2017 bagian untuk kabupaten/kota penghasil adalah 3 persen. Untuk Kabupaten Sampang bagian PI yang didapat itu setara dengan 130 miliaran. "Kalau PI itu sudah bisa masuk ke  pendapatan asli daerah Kab Sampang tentu akan berdampak positif bagi pembangunan masyarakat Kab Sampang," kata politikus asal Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim, seperti dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id,  Jumat (16/9/2022) 

Selain Sampang, lanjut Abdul Halim di Kab Bangkalan juga tengah berproses realisasi pembagian PI nya dengan pihak West Madura Offshore. "Sekarang masih tahap proses menghitung perangkaan. Ini tahapan yang terpenting namun masih tiga tahapan lagi yang harus dilalui sebelum bisa dilakukan penandatanganan realisasi PI," jelasnya.

 

Pelaksana PI itu sendiri, kata Abdul Halim adalah perusahaan BUMD milik Pemprov dan BUMD milik Kabupaten Bangkalan (penghasil) yang sudah menjalin kerjasama (konsorsium). Pembagiannya 51 persen untuk BUMD Provinsi dan 49 persen untuk BUMD Kabupaten Bangkalan.

 

Provinsi, mendapat bagian lebih besar karena memiliki kewenangan atas wilayah perairan dari nol hinga 12 mil. Jadi kabupaten/kota itu sebenarnya sudah tidak memiliki kewenangan atas kawasan perairan. "Tapi dengan adanya Permen ESDM yang mengatur soal pembagian PI sehingga daerah penghasil Migas masih bisa mendapatkan bagian," pungkas ketua Komisi C DPRD Jatim ini.

Senada anggota DPRD Jatim lainnya, Muhammad Bin Muafi menyambut baik penemuan sumber baru Migas di Pulau Madura karena hal itu akan sangat bermanfaat bagi negara di saat harga pasar BBM di dunia tengah melonjak dan berbagai negara di belahan dunia mengalami krisis energi.

 

Namun demikian, politikus asal Sampang Madura ini meminta keberadaan sumber baru cadangan Migas di Madura bukan hanya bermanfaat bagi negara tetapi juga bagi daerah penghasil. "Saya berharap penemuan sumber baru cadangan Migas ini paling tidak berimpact langsung terbukanya lapangan kerja baru karena itu yang sangat dibutuhkan saat ini," terang pengasuh Ponpes Nazlatut Thulab Sampang Madura..

 

Menurut Gus Mamak sapaan akrab Muhammad Bin Muafi masyarakat Madura banyak yang bekerja di luar kota atau menjadi pekerja migran karena di Madura sulit mencari pekerjaan. "Kalau hard skill industri Migas masih bisa dikejar, saya pikir layak lah warga Madura dipekerjakan di tambang-tambang Migas yang ada di wilayah Madura," terang anggota Komisi D DPRD Jatim ini.

Selain itu, Gus Mamak juga berharap hasil eksploitasi Migas Madura juga dapat dikelola di Madura. "Yang terjadi justru  paradok sebab migas yang diproduksi di Madura dibawa keluar Madura untuk sebagian diproduksi menjadi listrik lalu dibalikin lagi ke Madura dengan biaya mahal melalui kabel bawah laut," jelasnya.

 

Madura kesejahteraannya bisa meningkat salah satunya dengan adanya industri hilir Migas di Madura seperti pembangkit listrik tentu akan menimbulkan dampak yang luar biasanya khususnya bagi pertumbuhan ekonomi Madura.  Pertumbuhan industri di Madura juga sangat terbuka karena besaran UMK di Madura masih di bawah rata-rata Pulau Jawa. "Orang luar Madura tentu tak akan tertarik bekerja di Madura karena UMK nya dibawah daerah-daerah Pulau Jawa,"pungkas Gus Mamak. (pstk01)