Abdul Mu'ti Ungkap Capaian Kemendikdasmen dalam 100 Hari Kerja

pendidikan | 23 Januari 2025 20:38

Abdul Mu'ti Ungkap Capaian Kemendikdasmen dalam 100 Hari Kerja
Abdul Mu'ti Ungkap Capaian Kemendikdasmen dalam 100 Hari Kerja (dok direktorat jenderal pendidikan vokasi)

SURABAYA, PustakaJC.co - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memaparkan pencapaian lembaga yang dipimpinnya dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Fokus utama dari program kerja tersebut meliputi pemerataan akses, peningkatan kualitas, serta inovasi dalam sektor pendidikan.

 

Abdul Mu’ti menyampaikan pencapaian tersebut dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI pada Rabu, 22 Januari 2025. Ia mengklaim bahwa Kemendikdasmen telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat fondasi pendidikan nasional.

 

"Kami sangat bangga atas pencapaian 100 hari pertama yang luar biasa ini. Kebijakan dan program yang telah diluncurkan menunjukkan keberanian dalam mewujudkan sistem pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan inovatif untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Mu'ti saat dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 23 Januari 2025.

 

Abdul Mu’ti mengungkapkan berbagai pencapaian Kemendikdasmen selama 100 hari kerja. Salah satunya adalah realisasi anggaran sebesar 97,2 persen dari total alokasi Rp38,6 triliun pada tahun 2024.

 

Dari anggaran tersebut, Rp37,5 triliun telah berhasil dicairkan hingga pertengahan Januari 2025. Efisiensi penggunaan anggaran ini tercermin dalam percepatan pembangunan fasilitas pendidikan, peningkatan pelatihan guru, serta pelaksanaan program digitalisasi pendidikan di berbagai wilayah.

 

Dalam upaya memperkuat sertifikasi guru dan kesejahteraan pendidikan, sebanyak 605.650 guru telah menerima sertifikasi pada tahun 2024. Kemendikdasmen menargetkan pada tahun 2025, sebanyak 806.000 guru akan mendapatkan sertifikasi melalui proses yang lebih transparan dan efisien.

 

Selain itu, tunjangan guru kini dirancang untuk langsung disalurkan ke rekening penerima, guna menghindari keterlambatan dalam penyerahan tunjangan.

 

Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah ini juga menekankan pentingnya transformasi pendidikan, salah satunya melalui penerapan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan. Mulai tahun ajaran 2025-2026, program ini akan mempersiapkan siswa untuk menghadapi era digital dengan memasukkan elemen berpikir komputasional, analisis data, dan algoritma dalam kurikulum nasional.

 

Selanjutnya, kebijakan pengalihan anggaran renovasi sekolah sebesar Rp17,1 triliun dari Kementerian Pekerjaan Umum ke Kemendikdasmen mendapat dukungan dari DPR RI. Kebijakan ini memungkinkan percepatan renovasi fasilitas pendidikan, terutama di daerah-daerah terpencil dan yang terdampak bencana.

 

Mu’ti menegaskan komitmen Kemendikdasmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui program-program inovatif yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Ia memastikan bahwa kebijakan yang diambil berdasarkan kajian mendalam serta konsultasi dengan para pemangku kepentingan, dan dukungan dari legislatif serta masyarakat menjadi kunci keberhasilan langkah-langkah ini.

 

Kemendikdasmen juga berkomitmen untuk meningkatkan akses pendidikan di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T), dengan menyediakan fasilitas belajar yang memadai dan menempatkan tenaga pengajar yang kompeten. Langkah ini termasuk pemberian insentif bagi guru yang bertugas di daerah sulit serta pembangunan fasilitas asrama bagi siswa.

 

“Kami mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung pelaksanaan program-program strategis ini. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional,” ujar dia. (nov)