SURABAYA, PustakaJC.co - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendorong integrasi pembelajaran kecerdasan buatan (AI) dan coding sejak jenjang sekolah dasar. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyatakan kesiapan pihaknya mendukung kebijakan tersebut, meski saat ini masih menunggu regulasi resmi dari pemerintah pusat.
“Kami belum tahu karena belum ada regulasinya. Kami siap saja kalau regulasinya sudah ada,” ujar Aries kepada jurnalis PustakaJC.co, Selasa, (6/5/2025).
Meski menjadi prioritas nasional, Dinas Pendidikan Jatim mengaku belum mengambil langkah internal khusus, seperti pemetaan sekolah yang memiliki laboratorium TIK atau inventarisasi guru dengan latar belakang coding dan AI. Fokus utama dinas saat ini masih pada penyelesaian kurikulum yang telah berjalan.
“Kami belum berpikir jauh ke sana. Karena kami hanya menuntaskan kurikulum yang ada, biar sukses menuju pendidikan yang lebih maju dan berkualitas. Kalau pun nanti ada program AI masuk sekolah, ya pasti akan turut mendukung,” tambah eks Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur ini.
Masih terkait potensi tantangan implementasi AI di daerah, seperti kesiapan infrastruktur, anggaran, hingga sumber daya manusia, Dinas juga belum melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Kemendikbud maupun Pemerintah Provinsi. Namun demikian, kesiapan untuk bergerak cepat tetap menjadi komitmen jika regulasi dari pusat telah resmi dikeluarkan.
Langkah antisipatif dari daerah akan menjadi penting agar kebijakan strategis ini tak hanya berdampak di kota besar atau sekolah unggulan, melainkan juga menyentuh sekolah-sekolah di wilayah pinggiran dan tertinggal di Jawa Timur. (ivan)