Dukung Ketahanan Pangan, Dindik Jatim Luncurkan Program School Food Care di 29 SMA

pendidikan | 13 Mei 2025 19:31

Dukung Ketahanan Pangan, Dindik Jatim Luncurkan Program School Food Care di 29 SMA
Dukung Ketahanan Pangan, Dindik Jatim Luncurkan Program School Food Care di 29 SMA (dok antara)

SURABAYA, PustakaJC.co – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur meluncurkan program unggulan bertajuk School Food Care (SFC) di tingkat SMA Negeri.

 

Sebanyak 29 SMA Negeri di 24 kabupaten/kota di Jawa Timur ditunjuk sebagai pilot project dalam pelaksanaan program ini. Kepala Dindik Jatim, Aris Agung Paewai, menjelaskan bahwa program ini dirancang agar setiap sekolah mengelola hasil perkebunan secara mandiri, sekaligus mendorong partisipasi siswa dalam praktik ketahanan pangan.

 

“Program ini kami gagas untuk memberikan pengalaman nyata bagi murid. Selain untuk mendukung ketahanan pangan di lingkungan sekolah, SFC juga memberikan ruang belajar bagi murid dalam memahami berbagai komoditas bahan pangan, mulai dari proses budidaya hingga pengelolaan hasilnya,” ujarnya seperti dilansir dari suarasurabaya.net, Selasa (13/5/2025).

 

Ia menekankan bahwa SFC merupakan langkah inovatif yang bertujuan membentuk kesadaran sejak dini mengenai pentingnya ketahanan pangan. Apalagi, sejumlah sekolah telah memiliki laboratorium dan lahan luas yang mendukung praktik dan penelitian langsung.

 

Dalam kunjungan ke SMAN 2 Ngawi untuk meresmikan program SFC, Aris mengungkapkan bahwa sekolah tersebut telah membudidayakan berbagai komoditas seperti kacang tanah, kacang hijau, ketela rambat, cabai, terong ungu, tomat, bayam, bunga kol, daun kenikir, nanas merah, hingga belimbing.

 

Tak hanya fokus pada program SFC, Aris juga memberikan apresiasi atas kondisi sarana dan prasarana sekolah yang dinilai sangat mendukung proses belajar mengajar. “Misalnya saja ruang kelas yang tertata apik, fasilitas pendukung yang lengkap, serta lingkungan sekolah yang asri menjadi poin-poin yang mendapatkan apresiasi,” ucapnya.

 

Ia juga menyoroti berbagai kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 2 Ngawi seperti Karya Tulis Ilmiah dengan produk eco enzyme, serta ekskul robotika yang mengembangkan teknologi filtrasi dari limbah organik dan mobil kendali jarak jauh.

 

“Ditambah lagi dengan program unggulan seperti SFC, ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas,” tambahnya.

 

Melalui program ini, Aris berharap agar sekolah-sekolah lain di Jawa Timur terinspirasi untuk mengembangkan inisiatif serupa guna memperkuat ketahanan pangan dan menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan inovatif.

 

“Keberhasilan dalam mengimplementasikan program SFC dan menata sarpras sekolah menjadi contoh praktik baik yang patut untuk direplikasi oleh sekolah lain,” pungkasnya.

 

Daftar 29 SMA Negeri di Jawa Timur sebagai Pilot Project School Food Care:

 

1. SMAN 1 Talun Kabupaten Blitar

2. SMAN 3 Bojonegoro

3. SMAN 3 Bondowoso

4. SMAN 1 Tenggarang Bondowoso

5. SMAN 1 Kapongan Situbondo

6. SMAN 1 Tanggul Jember

7. SMAN 1 Kediri

8. SMAN 2 Pare Kabupaten Kediri

9. SMAN 2 Ngawi

10. SMAN 3 Batu

11. SMAN 1 Pandaan Kabupaten Pasuruan

12. SMAN 3 Ponorogo

13. SMAN 1 Plaosan Magetan

14. SMAN 1 Paiton Kabupaten Probolinggo

15. SMAN 12 Surabaya

16. SMAN 1 Karangan Trenggalek

17. SMAN 1 Bangkalan

18. SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi

19. SMAN 1 Rogojampi Banyuwangi

20. SMAN 1 Kedamean Gresik

21. SMAN 3 Jombang

22. SMAN 2 Lamongan

23. SMAN 1 Dampit Kabupaten Malang

24. SMAN 1 Pacet Kabupaten Mojokerto

25. SMAN 3 Nganjuk

26. SMAN 2 Pacitan

27. SMAN 1 Pademawu Pamekasan

28. SMAN 1 Torjun Sampang

29. SMAN 3 Sumenep. (nov)