Khofifah Dorong Kolaborasi Pendidikan Swasta, Kuota Beasiswa Jatim Tembus 72 Ribu Siswa

pendidikan | 30 Mei 2025 16:19

Khofifah Dorong Kolaborasi Pendidikan Swasta, Kuota Beasiswa Jatim Tembus 72 Ribu Siswa
Kuota Beasiswa Penuh dan Pendidikan Terjangkau SMA/SMK Swasta di Jawa Timur Mencapai 72.841

SURABAYA, PustakaJC.co - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmennya mewujudkan program Jatim Cerdas dengan memperluas akses pendidikan menengah. Tahun ini, Pemprov Jatim menaikkan kuota beasiswa penuh dan pendidikan terjangkau bagi siswa SMA/SMK swasta menjadi 72.841 siswa, meningkat hampir 29 persen dari tahun sebelumnya.

“Alhamdulillah, kerja sama kami dengan sekolah-sekolah swasta berjalan baik dan terus meningkat. Ini bahkan melampaui target awal kami sebesar 30 ribu. Dari 56.647, kini meningkat menjadi 72.841 siswa,” ujar Khofifah di Surabaya, Kamis, (29/5/2025).

Program ini terdiri dari beasiswa penuh dan pendidikan terjangkau yang tersebar di 1.156 lembaga dari total 2.936 SMA/SMK swasta di seluruh Jawa Timur. Rinciannya, beasiswa penuh diberikan kepada 12.650 siswa SMA swasta dan 19.912 siswa SMK swasta. Sedangkan untuk pendidikan terjangkau, kuota disiapkan bagi 11.486 siswa SMA dan 28.793 siswa SMK swasta.

Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi dengan sekolah swasta dalam memastikan lulusan SMP tetap bisa melanjutkan pendidikan.

 “Kami ingin memastikan tidak ada anak Jawa Timur yang putus sekolah hanya karena tidak tertampung di sekolah negeri. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak,” tegas Khofifah.

Sebagai bentuk dukungan, Pemprov Jatim memberikan bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 1 juta bagi calon siswa dari keluarga prasejahtera (Desil 1 dan 2) termasuk anak buruh/pekerja, dengan syarat tidak menerima bantuan lain dan melanjutkan pendidikan ke sekolah swasta.

Khofifah juga menyampaikan apresiasi kepada kabupaten Bangkalan, Pacitan, dan Sampang yang seluruh sekolah swastanya aktif menyediakan beasiswa penuh dan potongan biaya. Ia berharap program ini terus diperluas demi mendorong pemerataan akses pendidikan di seluruh daerah.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai menambahkan, tahun ini hanya tersedia 261.396 kursi di sekolah negeri, sementara jumlah lulusan SMP mencapai 682.252 siswa. Artinya, 61,19 persen siswa (sekitar 420.856 anak) perlu melanjutkan pendidikan di sekolah swasta.

Untuk mendukung proses seleksi masuk SMA/SMK, Dindik Jatim juga menerapkan sistem baru pada jalur domisili. Jika sebelumnya seleksi mengutamakan jarak, kini urutannya menggunakan nilai akademik dari rapor semester 1–5 ditambah indeks sekolah.

 “Komposisinya 60 persen nilai akademik dan 40 persen indeks sekolah. Jika terjadi nilai yang sama, baru digunakan jarak sebagai penentu,” jelas Aries.

Guna memudahkan masyarakat, Dindik Jatim juga menyiapkan 7.155 tim helpdesk mulai dari tingkat sekolah, cabang dinas, hingga provinsi. Inovasi lain berupa pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) juga diterapkan dalam sistem SPMB 2025 untuk memberikan informasi selama 24 jam nonstop.

“Kami sudah menjalin kerja sama dengan 24 cabang dinas sejak April lalu. Dari target awal 30 ribu siswa, kini kami bisa fasilitasi lebih dari 70 ribu. Ini wujud nyata dari kolaborasi dan dukungan sekolah-sekolah swasta di Jatim,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur.

Melalui perluasan program beasiswa dan penguatan sistem penerimaan siswa baru yang lebih adil dan transparan, Jawa Timur terus bergerak untuk menghadirkan pendidikan menengah yang inklusif dan merata. Upaya ini menjadi bagian penting dalam menyongsong masa depan generasi Jatim yang lebih cerdas dan berdaya saing. (ivan)