Pemkot Malang Targetkan Tuntas 3250 Anak Tidak Sekolah di 2025

pendidikan | 12 Juni 2025 13:16

Pemkot Malang Targetkan Tuntas 3250 Anak Tidak Sekolah di 2025
Anak usia sekolah lebih memilih berjualan dibandingkan menuntaskan sekolah. (dok surabayapagi)

MALANG, PustakaJC.co - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menegaskan komitmennya dalam menuntaskan masalah anak tidak sekolah (ATS) yang hingga kini masih menyentuh angka 3.250 kasus. Target ini ditetapkan untuk diselesaikan sepenuhnya pada tahun 2025.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menuturkan bahwa langkah nyata segera dilakukan melalui penyusunan dokumen perencanaan satuan pendidikan yang bersifat inklusif dan responsif, agar mampu mengakomodasi kebutuhan ATS secara menyeluruh. Dilansir dari surabayapagi.com, Kamis, (12/6/2025).

“Sekolah itu bukan hanya tempat belajar tetapi juga tempat kembali bagi anak-anak yang pernah terputus dari pendidikan,” ujar Wahyu, Kamis, (12/06/2025).

Dari total kasus tahun lalu sebanyak 5.555 anak, Pemkot Malang berhasil menurunkannya hingga 2.350 kasus, atau sekitar 40 persen. Namun masih tersisa 3.250 anak yang perlu segera ditangani, sehingga pendekatan lebih sistemik menjadi sangat penting.

“Angka ATS bukan sekadar statistik, melainkan tantangan nyata yang harus ditangani dengan solusi kolaboratif dan berkelanjutan,” tegas Wahyu.

Menurutnya, penyusunan rencana pendidikan ke depan harus menyentuh persoalan nyata di lapangan, dan menyertakan program strategis yang membuka akses seluas-luasnya bagi anak-anak kembali ke bangku sekolah.

“Perlu menyertakan program-program strategis untuk mengakomodasi ATS kembali belajar,” katanya lagi.

Ia juga menegaskan pentingnya peran sekolah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas dan ramah bagi semua anak, termasuk mereka yang sempat berhenti sekolah karena berbagai sebab.

“Saya mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam upaya identifikasi, pendampingan, dan reintegrasi anak-anak ATS ke dalam sistem pendidikan,” ungkap Wahyu.

Dengan target ambisius ini, Pemkot Malang berharap tak ada lagi anak yang tertinggal pendidikan. Semua upaya difokuskan agar tahun 2025 menjadi titik balik keberhasilan pendidikan inklusif di Kota Malang. (ivan)