GRESIK, PustakaJC.co – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan santri asal Gresik. Ahmad Farisi Al-Mutsiroh, siswa kelas 3 MA Mambaus Sholihin, Desa Suci, Manyar, terpilih mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Arab Reading Challenge (ARC) 2025 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Farisi merupakan satu dari tiga finalis terbaik nasional yang berhasil menyisihkan 25 peserta dari seluruh Indonesia dalam seleksi ketat. Dalam tahap tersebut, para peserta diwajibkan membaca dan merangkum 10 buku berbahasa Arab, menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, lalu menulis ulang dalam bahasa Arab, serta membuat presentasi video berbahasa Arab di YouTube. Dilansir dari gresiksatu.com, Sabtu, (19/7/2025).
“Alhamdulillah, Farisi menjadi salah satu dari tiga siswa terbaik yang akan berangkat ke Dubai. Di seleksi nasional, ia mempresentasikan novel ‘Tsauratu al-Asafir’ atau ‘Pemberontakan Burung Pipit’ yang mengangkat kritik sosial-politik tentang Revolusi Mesir 2011,” ungkap Muhammad Ikhwan Muchlas, guru pembimbing, Jumat, (18/7/2025).
Menurut Ikhwan, tantangan terbesar dalam kompetisi ini bukan hanya membaca, tetapi juga menulis dan berbicara menggunakan bahasa Arab akademik.
“Tidak semua siswa terbiasa dengan struktur bahasa Arab yang sesuai kaidah. Apalagi memahami dialek atau lahja yang digunakan dalam buku. Kami membimbing intensif setiap pagi dan malam,” tambahnya.
Farisi adalah satu-satunya wakil dari MA Mambaus Sholihin yang tembus ke grand final. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa santri dari pesantren mampu bersaing di level internasional.
“Ini bukan hanya kemenangan pribadi, tapi kebanggaan bagi Gresik dan pesantren,” ujar Ikhwan.
Dikenal sebagai ajang literasi berbahasa Arab terbesar di dunia, Arab Reading Challenge diselenggarakan oleh Mohammed bin Rashid Global Initiatives. Para finalis dari berbagai negara akan bertemu di Dubai dan berkesempatan mendapatkan sertifikat internasional serta hadiah dalam bentuk uang tunai.
Ikhwan berpesan, keberhasilan Farisi adalah inspirasi bagi santri lainnya.
“Siapa pun bisa sukses, asal tekun dan semangat belajar,” pungkasnya. (ivan)