Dindik Jatim Cetak Pemimpin Sekolah Tangguh dan Adaptif, Bekali Kompetensi Kepemimpinan Kepala SMA/SMK dan SLB

pendidikan | 21 Juli 2025 05:19

Dindik Jatim Cetak Pemimpin Sekolah Tangguh dan Adaptif, Bekali Kompetensi Kepemimpinan Kepala SMA/SMK dan SLB
Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), Dr. Andi Taufik paparkan materinya dalam forum pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Kepala SMA/SMK dan SLB di Jatim. (dok bhirawa)

SURABAYA, PustakaJC.co - Kepala sekolah bukan hanya pengelola administrasi, tapi pemimpin perubahan. Inilah pesan kuat dari forum Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan yang digelar Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk kepala SMA, SMK, dan SLB se-Jatim. Diharapkan, mereka mampu membawa satuan pendidikan makin maju, adaptif, dan berdaya saing.

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak pemimpin sekolah yang kuat, visioner, dan inovatif. Lewat forum bertajuk Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Kepala SMA/SMK dan SLB se-Jatim, para kepala sekolah dibekali strategi memimpin lembaga pendidikan secara transformatif dan adaptif. Dilansir dari harianbhirawa.co.id, Senin, (21/7/2025).

Kegiatan ini berlangsung Sabtu (19/7) di Gedung Sabha Nugraha, Kantor Dindik Jatim, dengan menghadirkan narasumber utama Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Dr. Andi Taufik, M.Si, serta Analis Kebijakan BSKDN Kemendagri, Isman AP.

“Fondasi sejati kepemimpinan terletak pada kemampuan seorang pemimpin untuk menguasai dirinya sendiri dari segi emosi, ego, ambisi, dan ketakutannya,” ujar Dr. Andi Taufik. Ia menegaskan, pemimpin sekolah harus selesai dengan dirinya sendiri sebelum bisa membimbing orang lain.

Ia juga memperkenalkan konsep birokrasi adaptif dan kepemimpinan transformatif sebagai kunci penting dalam menciptakan sistem pendidikan yang lincah, responsif, dan berorientasi hasil.

Sesi berikutnya, Isman AP menyampaikan pentingnya menciptakan ruang uji coba kebijakan di sekolah. Menurutnya, inovasi harus menjadi nafas dalam dunia pendidikan.

“Jika kalian tidak pernah mencoba, berarti kalian tidak akan pernah tahu. Jika kalian tidak pernah mencoba rasanya kegagalan, berarti kalian tidak cukup berinovasi,” ucap Isman, memotivasi para peserta.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai menegaskan, forum ini tak sekadar pelatihan, melainkan ruang aktualisasi kepemimpinan yang dibutuhkan sekolah masa kini.

 

“Pemimpin sekolah harus visioner, kolaboratif, dan mampu menciptakan program nyata yang meningkatkan mutu pembelajaran sekaligus memperhatikan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan,” tegas Aries.

Menurutnya, kepemimpinan pendidikan harus menjawab tantangan era digital dan tuntutan masyarakat akan layanan publik yang cepat dan tepat.

Tak hanya soal kepemimpinan, Dindik Jatim juga terus menggulirkan program strategis, di antaranya:

•ROTEG (Program Terapan Ekonomi Guru): untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guru honorer. Dalam forum ini, produk ekonomi kreatif guru juga dipamerkan.

•EJIES (East Java Innovative Education Summit): ajang berbagi inovasi dari kepala sekolah, kepala bidang, dan Kepala Cabang Dinas di 24 wilayah.

•School Food Care: diterapkan di 29 sekolah sebagai dukungan terhadap program Ketahanan Pangan nasional.

Menutup kegiatan, Aries mengajak seluruh ASN di lingkungan Dindik Jatim untuk menjadi agen perubahan.

“Bangun budaya kerja yang inovatif, kreatif, dan penuh inisiatif. ASN bukan sekadar pelengkap, tapi motor penggerak perubahan,” tukas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur itu.

Ia berharap seluruh peserta segera mengimplementasikan hasil forum ini di satuan pendidikan masing-masing, berkolaborasi dan berinovasi demi pendidikan Jawa Timur yang lebih maju dan merata.

Melalui forum ini, Dinas Pendidikan Jawa Timur menegaskan bahwa kepemimpinan yang kuat dan inovatif bukan pilihan, tapi keharusan. Pendidikan yang berkualitas dimulai dari pemimpin sekolah yang mampu bergerak adaptif, menyemai nilai, dan menyalakan harapan. (ivan)