Kemendikdasmen Lakukan Transformasi PPG untuk Perkuat Pendidikan Inklusif

pendidikan | 06 Agustus 2025 22:26

Kemendikdasmen Lakukan Transformasi PPG untuk Perkuat Pendidikan Inklusif
Kemendikdasmen Lakukan Transformasi PPG untuk Perkuat Pendidikan Inklusif (dok infopublik)

Surabaya, PustakaJC.co - Sebagai bagian dari upaya membangun sistem pendidikan nasional yang inklusif dan berkualitas, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melakukan transformasi menyeluruh terhadap Pendidikan Profesi Guru (PPG). Tujuannya adalah untuk mencetak tenaga pendidik yang tidak hanya andal secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan dan kompetensi dalam menghadapi keberagaman siswa.

 

Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, Nunuk Suryani, menyampaikan bahwa salah satu fokus utama transformasi ini adalah penguatan materi tentang keberagaman peserta didik di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

 

“Bekal ini diberikan kepada mahasiswa calon guru agar mampu merancang pembelajaran yang adaptif,” ujar Dirjen Nunuk pada Selasa (5/8/2025).

 

Selain mahasiswa, pelatihan juga diberikan kepada dosen dan guru pamong agar dapat mendampingi mahasiswa menghadapi beragam konteks di ruang kelas. Kemendikdasmen menggandeng LPTK dalam kolaborasi ini sebagai bentuk nyata partisipasi berbagai pihak dalam membangun pendidikan yang merangkul semua pihak.

 

“LPTK berperan dalam menyiapkan calon guru yang profesional dan kompeten untuk mendidik di tengah keberagaman. Kolaborasi antara pemerintah, LPTK, dan mitra pembangunan seperti KPGIA memperkuat ekosistem pendidikan guru yang mampu menjawab tantangan masa depan, di mana setiap anak, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan pendidikan yang bermakna,” jelas Nunuk.

 

Dukungan juga datang dari Direktur Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kemendikdasmen, Ferry Maulana Putra, dalam sebuah webinar nasional bertajuk “Mendorong Pendidikan Inklusif melalui Transformasi Pendidikan Guru.” Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Kerja Sama Pendidikan Guru Indonesia-Australia (KPGIA) dan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia. Ferry menegaskan peran strategis Direktorat PPG dalam mencetak guru profesional yang mampu mengakomodasi kebutuhan semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

 

Nilai-nilai inklusivitas, menurut Ferry, telah diintegrasikan dalam seluruh proses pendidikan PPG, mulai dari mata kuliah hingga praktik mengajar dan interaksi akademik, untuk menciptakan ruang pembelajaran yang menghargai keberagaman.

 

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Martadi dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyampaikan bahwa keberhasilan pendidikan inklusif memerlukan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah.

 

“LPTK berperan dalam menyiapkan guru yang kompeten dan berjiwa inklusif, sementara KPGIA menyediakan dukungan inovasi, jejaring, dan sumber daya,” ungkapnya.

 

Berbagai bentuk , seperti webinar, konferensi, kuliah bersama, riset kolaboratif, dan studi banding, diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan guru. Dengan pendekatan ini, para guru di masa depan tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator, motivator, dan konselor dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. (nov)