Menag Lepas 82 Mahasiswa Studi Singkat ke Luar Negeri, Target Tesis 50% Rampung

pendidikan | 12 September 2025 18:46

Menag Lepas 82 Mahasiswa Studi Singkat ke Luar Negeri, Target Tesis 50% Rampung
Menag melepas keberangkatan mahasiswa program S2 dan S3 untuk mengikuti short course ke berbagai perguruan tinggi luar negeri. (dok kemenag)

JAKARTA, PustakaJC.co – Menteri Agama Nasaruddin Umar melepas 82 mahasiswa program S2 dan S3 yang akan mengikuti short course ke berbagai perguruan tinggi dunia. Pelepasan dilakukan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, (11/9/2025).

 

Para peserta akan menempuh studi di empat kampus internasional: Al-Azhar University, Mesir (42 orang); Universitas Al-Qarawiyyin, Maroko (12 orang); Harvard University, Amerika Serikat (10 orang); serta University of California, Riverside, Amerika Serikat (18 orang). Dilansir dari kemenag.go.id, Jumat, (12/9/2025).

 

Program ini merupakan bagian dari Pendidikan Kader Ulama hasil kerja sama Kementerian Agama, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), serta Universitas PTIQ Jakarta.

 

 

 

“Ini terobosan baru dalam pendidikan ulama. Nantinya Anda mendapat tiga pengakuan sekaligus: sertifikat non-degree dari kampus luar negeri, sertifikat dari Istiqlal, serta ijazah formal dari PTIQ,” kata Menag.

 

Ia berpesan agar mahasiswa di Amerika memperbanyak riset dan berdialog dengan profesor, sementara peserta di Mesir diminta mempelajari budaya selain literatur. 

 

“Jangan hanya membaca buku, tapi pahami juga konteks sosialnya,” imbuhnya.

 

Selain itu, Menag menekankan pentingnya menjaga nama baik bangsa. 

 

 

Anda semua adalah duta Indonesia. Jangan sampai ada konflik internal atau kasus yang mencoreng citra Indonesia,” tegas Imam Besar Masjid Istiqlal ini.

 

Nasaruddin juga menargetkan para peserta pulang dengan hasil nyata. 

 

“Minimal tesis atau disertasi Anda sudah 50 persen selesai ketika program ini berakhir. Dengan begitu, Anda kembali membawa kontribusi konkret bagi Indonesia,” pungkasnya. (ivan)