Toto menjual sebanyak 80 persen kepemilikan saham atas Sigma kepada Telkom di tahun 2008 dengan nilai 35 juta dolar AS, sedangkan sisanya atau sekira 20 persen ia jual dengan harga 9 juta dolar AS, nominal yang terbilang sangat fantatis di kisaran tahun tersebut. Tak heran, jika Toto diketahui sempat memiliki keinginan untuk pensiun.
Namun, keinginan tersebut tertahan ketika pemerintah Indonesia mulai melakukan penggunaan dan menyelami pemanfaatan industri pusat data di tanah air. Ia akhirnya kembali menghadirkan ide cemerlang dengan membuat sebuah gebrakan besar.
Toto bersama ke-enam orang yang dulunya berkerja sama di Bank Bali--termasuk Marina, sepakat untuk bersama-sama mendirikan perusahaan pusat data yang kini dikenal sebagai DCI.
Didirikan oleh orang-orang yang kompeten di masing-masing bidangnya, semisal Marina yang piawai dalam mengelola bisnis dan Toto sendiri yang memiliki jam terbang panjang di industri teknologi, membuat DCI mengalami perkembangan yang dapat dikatakan cukup pesat hingga saat ini, dan mengantarkan perusahaan tersebut menjadi salah satu pusat data lokal paling unggul di Indonesia.