Suami Nyonya Meneer sakit keras pada 1900-an. Segenap upaya dilakukan, namun sang suami tak kunjung sembuh.
Nyonya Meneer tidak menyerah. Ia lalu mencoba membuat jamu Jawa sesuai apa yang diajarkan orang tuanya.
Kerja keras Nyonya Meneer membuahkan hasil. Sang suami tercinta sembuh setelah beberapa kali meminum jamu tersebut.
Akhirnya, Nyonya Meneer semakin rajin membuat jamu. Jamu tersebut ia gunakan untuk menolong keluarga, tetangga, kerabat hingga masyarakat sekitar yang membutuhkan.