Menariknya, hasil keuntungan penjualan buku tersebut tak masuk ke kantong As'ad pribadi, melainkan mengalir untuk kepentingan umat. Uang hasil penjualan buku diketahui dialihkan untuk membangun pusat pengajian dan sarana keagamaan lain.
Sayang, As'ad tak bisa melihat kejayaan karyanya dengan lama. Pada Februari 1996, dia meninggal dunia. Saat mengantar As'ad Humam ke peristirahatan terakhir, Menteri Agama Tarmizi Taher menyebut As'ad adalah pahlawan penyelamat Al-Qur'an karena telah menyelamatkan masyarakat dari kebutaan terhadap kitab suci umat Islam itu.
Ungkapan ini memang tidak berlebihan. Pasalnya, metode Iqro masih jadi cara terbaik mengajarkan orang membaca Al-Qur'an sampai sekarang. (int)