Menjadikan Soeharto pahlawan nasional, bagi banyak kalangan, dianggap sebagai penghinaan terhadap sejarah dan amanat Reformasi 1998. Seperti dikatakan penulis Aji Muhammad Iqbal dalam opininya di NU Online, “Menolak Soeharto bukan berarti menolak sejarah, tapi menjaga agar sejarah tidak dipalsukan.”
Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto bukanlah bentuk rekonsiliasi, melainkan legitimasi terhadap kejahatan politik masa lalu. Bayang-bayang kelam Orde Baru masih terlalu panjang untuk dilupakan begitu saja. (ivan)