Bagi warga Jawa Timur, khususnya Nahdliyyin, penetapan ini bukan sekadar seremoni. Gus Dur bukan hanya tokoh nasional — ia adalah simbol keberanian untuk berpikir merdeka dan mencintai sesama tanpa sekat. Dari pesantren kecil di Jombang, pemikiran Gus Dur menembus batas dunia.
Bahkan setelah wafat pada 2009, gagasannya tentang toleransi, demokrasi, dan kebebasan beragama terus hidup di hati banyak orang. Gus Dur pernah berkata, “Tidak penting apa agamamu, yang penting kamu berbuat baik.” Kalimat itu kini terasa seperti warisan abadi bangsa ini.