SIDOARJO, PustakaJC.co - Di tengah derasnya arus modernisasi, Sidoarjo menunjukkan sisi lain dari wajah kotanya. Tak sekadar dikenal sebagai kota industri dan penyangga Surabaya, kini Sidoarjo mulai menegaskan diri sebagai kota yang kaya akan budaya dan kreativitas.
Pameran seni bertajuk Sidoarjo In Flux yang digelar di Rumah Budaya Sidoarjo sejak 17 Oktober hingga 2 November 2025 menjadi buktinya. Pameran ini menghadirkan karya-karya dari lebih 20 seniman dengan total 30 karya, mulai dari lukisan, instalasi, cukil kayu, hingga film pendek. Dilansir dari bhirawaonline.co.id, Selasa, (11/11/2025).
Kurator Sidoarjo In Flux, Elvia Putri, menjelaskan bahwa kegiatan ini digagas untuk menghidupkan kembali ekosistem seni di Sidoarjo yang sempat terpinggirkan oleh hiruk-pikuk industri.
“Kami ingin seniman lokal punya wadah untuk unjuk gigi. Karena itu, kami juga menggandeng seniman dari kota-kota sekitar seperti Surabaya, Malang, dan Pasuruan,” ujar Elvia.
Menurut Elvia, seluruh seniman yang terlibat memiliki keterikatan dengan Sidoarjo, baik lahir, besar, maupun lama menetap di kota ini.
“Kami ingin karya yang ditampilkan benar-benar merepresentasikan Sidoarjo, dari orang-orang yang mengenal denyut kehidupannya,” lanjutnya.
Selama dua minggu pelaksanaan, pameran ini juga menghadirkan kegiatan publik seperti workshop seni cukil, diskusi bertema industrialisasi dan budaya, hingga pertunjukan kolaboratif antara seniman muda dan masyarakat. Tak sedikit pelajar dan mahasiswa yang ikut berpartisipasi, baik sebagai peserta maupun relawan.
“Pelan tapi pasti, kami ingin menunjukkan bahwa Sidoarjo punya nilai dalam seni dan budaya yang layak dibanggakan,” tegas Elvia.
Lebih dari sekadar pameran, Sidoarjo In Flux menghadirkan semangat baru bagi dunia seni di Kota Delta — bahwa kreativitas dapat tumbuh di mana pun, bahkan di tengah hiruk-pikuk kota industri. (ivan)
