Menag Ajak Ulama dan Pemimpin Bersatu Selamatkan Bumi dengan Trilogi Kerukunan

bumi pesantren | 25 April 2025 09:57

Menag Ajak Ulama dan Pemimpin Bersatu Selamatkan Bumi dengan Trilogi Kerukunan
Menteri Agama Nasaruddin. (dok kemenag.go.id)

JAKARTA, PustakaJC.co - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya kolaborasi antara ulama, umara, dan seluruh elemen masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan hidup. Dalam acara Halal Bihalal di Jakarta, Menag mengusung Trilogi Kerukunan Jilid II sebagai solusi konkret menghadapi krisis ekologi.

 


Dalam acara Silaturahmi Nasional Ormas-Ormas Islam dan Halal Bihalal Idulfitri 1446 H yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteri Agama Nasaruddin Umar menyerukan agar ulama dan umara bersatu dalam upaya penyelamatan lingkungan. Menag memperkenalkan konsep Trilogi Kerukunan Jilid II, yang menggarisbawahi tiga dimensi penting: kerukunan sosial antar manusia, kerukunan manusia dengan alam semesta, dan kerukunan manusia untuk tunduk kepada Tuhan. Dilansir dari laman kemenag.go.id, Jumat, (25/4/2025).

 

"Alam adalah ciptaan Tuhan yang juga bertasbih. Tugas kita adalah menjaga kelestariannya," kata Nasaruddin Umar dalam sambutannya di Asrama Haji, Jakarta.

Menag mengingatkan bahwa krisis lingkungan saat ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, melainkan harus dijawab dengan pendekatan spiritual yang mencakup pemahaman lebih dalam tentang hubungan manusia dengan alam.

 

“Lingkungan bukan hanya masalah ilmiah, tetapi masalah moral dan spiritual yang perlu ditangani bersama,” tambah Nasaruddin Umar.

 

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Agama menggagas Gerakan Ekoteologi, yang mendorong umat beragama untuk terlibat langsung dalam menjaga lingkungan. Gerakan ini akan melibatkan masjid, lembaga pendidikan keagamaan, KUA, dan rumah ibadah sebagai motor penggerak kesadaran ekologis di masyarakat.

“Gerakan ini adalah langkah nyata untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam aksi pelestarian lingkungan,” jelas Menag.

 


Menag berharap Trilogi Kerukunan Jilid II dapat menjadi panduan bagi seluruh umat beragama di Indonesia untuk menjadikan menjaga alam sebagai bagian dari kewajiban keagamaan.

 

"Mari jaga bumi ini bersama, demi masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang," tutup pengasuh pondok Al-Ikhlas, Ujung Bone itu.


Menjaga kerukunan tidak hanya soal hubungan antar manusia, tapi juga dengan alam. Menag ajak kita semua bergerak untuk selamatkan bumi lewat Trilogi Kerukunan Jilid II. (Ivan)