Kesejahteraan guru, terutama honorer dan swasta yang kecil-kecil, masih jauh dari layak. Banyak dari mereka kehilangan motivasi karena gaji rendah dan status yang tidak pasti.
Dalam kondisi seperti ini, membebani guru dengan tanggung jawab mengajarkan AI tanpa dukungan yang cukup bisa menjadi ironi yang menyakitkan (sabar ya, Bapak/Ibu Guru).
Bingung, ya? Jadi, harus bagaimana, dong?
Seandainya saya seorang guru yang sedang mengajarkan AI di kelas, mudah-mudahan saya tidak menjawab pertanyaan ini dengan berkata pada murid-murid:
“Silakan tanyakan ke ChatGPT, ya ...” (int)