GRESIK, PustakaJC.co - Pemerintah Kabupaten Gresik menegaskan komitmen memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel lewat asistensi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang digelar pada 6–7 Agustus 2025.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menekankan pentingnya SPIP sebagai pondasi pengelolaan keuangan daerah yang setiap tahun bernilai besar. Dilansir dari bhirawaonline.co.id, Sabtu, (9/8/2025).
“Sudah menjadi kewajiban kita memastikan tata kelola berjalan benar, transparan, dan akuntabel. SPIP bukan sekadar memenuhi regulasi, tapi komitmen nyata membangun pemerintahan yang bersih dan responsif,” ujarnya, Rabu, (6/8/2025).
Ia menegaskan, keberhasilan SPIP terintegrasi bergantung pada kolaborasi seluruh perangkat daerah dan pendampingan intensif dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal harus jadi budaya kerja di setiap level pemerintahan, bukan hanya tugas Inspektorat,” tambahnya.
Sekretaris Daerah Achmad Washil Miftahul Rachman menyebut SPIP sebagai instrumen penting untuk meningkatkan akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi pemerintahan.
“Tata kelola yang baik tidak bisa lepas dari sistem pengendalian internal yang kuat. SPIP membantu mengurangi risiko penyimpangan,” jelasnya.
Kegiatan asistensi ini diikuti Tim SPIP dari seluruh perangkat daerah, asesor, Bappeda, BPPKAD, Setda, serta APIP Inspektorat. Narasumber berasal dari BPKP Jawa Timur, Abul Chair, yang sekaligus memberikan evaluasi penilaian mandiri.
Berdasarkan penilaian BPKP RI tahun 2024, Gresik meraih skor maturitas SPIP 3,343, Manajemen Risiko Indeks (MRI) 2,995, Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK) 2,258, dan Kapabilitas APIP 3,085. Tahun ini, Pemkab Gresik menargetkan peningkatan seluruh indeks tersebut untuk mendukung good and clean governance, pelayanan publik berkualitas, pemenuhan indikator MCP KPK, pembangunan Zona Integritas WBK/WBBM, dan Reformasi Birokrasi.
“SPIP tidak hanya memenuhi indikator, tapi harus memberi manfaat nyata: tata kelola yang efektif, efisien, dan mampu mendeteksi risiko sejak dini,” pungkas Sekda Washil.
Dengan penguatan SPIP, Pemkab Gresik optimistis membangun budaya kerja pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik berkualitas. (ivan)