Surabaya Jadi Role Model Transisi Energi Terbarukan Nasional

surabaya | 17 September 2025 05:16

Surabaya Jadi Role Model Transisi Energi Terbarukan Nasional
Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, memberikan sambutan dalam seminar Efisiensi Energi dan Energi Terbarukan pada Bangunan di Auditorium Pascasarjana ITS. (dok jatimpos)

SURABAYA, PustakaJC.co – Surabaya resmi dipilih sebagai role model transisi energi terbarukan di Indonesia melalui proyek Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI). Program kerja sama Pemerintah Jerman dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI ini difokuskan pada efisiensi energi dan pemanfaatan energi bersih di sektor bangunan.

 

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menjelaskan pemilihan Surabaya bukan tanpa alasan. Menurutnya, kebijakan pembangunan yang berpihak pada lingkungan menjadikan Surabaya sebagai kota yang siap mengurangi emisi gas rumah kaca. 

 

“Kami sudah memetakan konsumsi energi di 295 bangunan di Surabaya. Hasil studi ini akan menjadi dasar strategi penghematan energi dan menekan biaya operasional ke depan,” katanya dalam seminar di Auditorium Pascasarjana ITS, Selasa, (16/9/2025).

 

 

 

Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menegaskan bahwa isu efisiensi energi dan energi terbarukan sudah menjadi prioritas kebijakan kota. 

 

“Secara global, sektor bangunan menyumbang sekitar 40 persen emisi energi pada 2030. Surabaya menjawab tantangan itu dengan visi Transformasi Menuju Kota Dunia yang Maju, Humanis, dan Berkelanjutan,” ujarnya.

 

Sejumlah terobosan pun sudah berjalan, mulai dari konsep Compact City untuk mengurangi mobilitas dan konsumsi energi, penerapan Bangunan Gedung Hijau (BGH), hingga pembangunan fasilitas publik ramah lingkungan. Surabaya juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL) Benowo pertama di Indonesia sebagai bukti komitmen pada energi bersih.

 

 

 

Irvan menambahkan, keberhasilan transisi energi tidak bisa dicapai sendiri. Pemkot Surabaya membuka ruang kolaborasi bagi akademisi, swasta, komunitas, media, hingga generasi muda. 

 

“Pak Wali ingin anak-anak muda terlibat langsung dalam penyusunan rencana pembangunan kota. Masa depan hijau Surabaya adalah milik mereka juga,” tegasnya.

 

Dengan langkah ini, Surabaya tidak hanya menjadi pusat perhatian nasional, tetapi juga memperkuat posisinya di kancah internasional sebagai kota yang serius mewujudkan transisi energi berkelanjutan. (ivan)