Ia mencontohkan kejadian di Saluran Greges yang mengarah ke Bosem Morokrembangan. Saat hujan deras mengguyur, tumpukan sampah menyebabkan air meluap ke permukiman warga. Petugas bahkan harus mengangkut 20 truk sampah dari lokasi tersebut.
“Isinya macam-macam, mulai dari benda rumah tangga sampai benda keras seperti helm dan popok bayi,” tambahnya.
Untuk mencegah kejadian serupa, DSDABM menambah jumlah petugas dan menerapkan sistem kerja tiga shift selama 24 jam. Setiap rumah pompa kini dilengkapi empat hingga delapan petugas penyaring sampah agar pompa tetap berfungsi optimal.