Industri Percetakan Tancap Gas, Surabaya Printing Expo 2025 Siap Gaet 15.000 Pengunjung

surabaya | 03 Juli 2025 20:42

Industri Percetakan Tancap Gas, Surabaya Printing Expo 2025 Siap Gaet 15.000 Pengunjung
Krista Exhibitions bakal menghadirkan pameran industri percetakan Surabaya Printing Expo (SPE) 2025 yang akan digelar pada 9–12 Juli 2025 di Grand City Convention Center Surabaya. (dok jawapos)

SURABAYA, PustakaJC.co – Industri percetakan nasional terus mencetak pertumbuhan positif. Diproyeksikan tumbuh stabil sebesar 3,39% hingga 2027, sektor ini makin diminati karena permintaan tinggi dari industri kemasan, tekstil, hingga periklanan.

Menjawab tren tersebut, Surabaya Printing Expo (SPE) 2025 siap digelar pada 9–12 Juli 2025 di Grand City Convex Surabaya. Pameran ini akan menjadi ajang pamer teknologi terkini dan solusi cerdas di bidang cetak-mencetak. Dilansir dari jawapos.com, Kamis, (3/7/2025).

CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, menyebut SPE 2025 akan menghadirkan 150 peserta, termasuk 10 pelaku UMKM, dan menargetkan 15.000 pengunjung selama empat hari pameran.

“Pameran kali ini menjadi momen strategis untuk memperkenalkan teknologi cetak terbaru. Kami ingin mendorong pertumbuhan industri percetakan nasional dan mengukuhkan Surabaya sebagai pusat inovasi dan industri kreatif,” ujar Daud dalam konferensi pers di Surabaya.

SPE 2025 akan menampilkan teknologi canggih mulai dari digital printing, offset printing, 3D printing, UV printing, hingga web-based printing system. Produk dari brand lokal dan internasional siap unjuk gigi dalam efisiensi, kecepatan, dan kualitas cetak.

Tak sekadar pameran, acara juga diramaikan seminar dan diskusi. Topik yang diangkat mencakup tren global, transformasi digital, hingga keberlanjutan industri.

Salah satu sesi unggulan bertajuk “Mengemas Strategi Menembus Pasar!”, akan menghadirkan Tuti Buntaran (Founder First Packaging Asia) dan Yosef Richo Adrianto, S.T., M.SM dari Universitas Dinamika Surabaya.

Ada juga seminar “Creative with Print Finishing” yang membahas teknik finishing cetak bersama Suhendra Marzs (Founder Print Pack Indonesia) dan Prasad Jadhav (Autoprint Indonesia).

SPE 2025 juga membuka ruang kolaborasi melalui diskusi “Kolaborasi Kampus, UKM & Industri dalam Service Learning” bersama Dr. Listia Natadjaja dari UK Petra Surabaya. Forum ini membahas pengembangan SDM melalui sinergi pendidikan dan industri.

Acara ini didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Parekraf, serta Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya. Sejumlah asosiasi seperti PPGI, KOPI, dan ASPERAPI juga terlibat aktif.

Dengan semangat edukatif dan kolaboratif, Krista Exhibitions menegaskan bahwa SPE 2025 bukan sekadar ajang pameran, tapi platform penggerak industri percetakan Indonesia yang tangguh dan inovatif. (ivan)