SURABAYA, PustakaJC.co - Mengkonsumsi matcha memang sedang populer belakangan ini. Selain disajikan dalam bentuk minuman, matcha juga kini sering digunakan sebagai topping pada berbagai hidangan seperti martabak manis, roti, hingga cupcake. Teh hijau khas Jepang ini memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau biasa.
Lalu, bagaimana cara menyajikan minuman matcha yang benar agar manfaatnya bisa maksimal? Di Jepang, matcha biasanya disajikan dalam mangkuk, bukan cangkir seperti teh pada umumnya. Untuk menyiapkannya, dibutuhkan chasen (alat pengaduk matcha) yang dipercaya sebagai alat paling efektif untuk melarutkan matcha dalam air panas. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Siapkan mangkuk dan masukkan satu sendok teh bubuk matcha.
2. Tambahkan air panas sekitar 60 hingga 70 cc ke dalam mangkuk. Namun, pastikan temperatur airnya sekitar 80 hingga 90 derajat Celcius. Air yang terlalu panas dapat merusak rasa matcha, sedangkan air yang kurang panas bisa membuat matcha berbusa saat diaduk.
3. Aduk menggunakan chasen hingga terbentuk gelombang di dalam mangkuk. Pastikan saat mengaduk, yang bergerak adalah pergelangan tangan, bukan lengan. Hindari menyentuh dasar mangkuk agar chasen tetap terjaga kondisinya.
4. Jika sudah muncul buih-buih kecil, itu berarti matcha sudah siap untuk diminum.
Dengan kandungan gizinya yang melimpah, matcha memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti menunda penuaan dini, memberikan efek relaksasi, menyegarkan napas, mengatasi sembelit, meningkatkan kekebalan tubuh, mempercantik kulit, dan membantu menjaga berat badan.
Namun, ketika matcha digunakan sebagai topping pada kue atau bahan tambahan makanan, kita tidak dapat mengetahui berapa banyak matcha yang terkandung dalam produk tersebut. Selain itu, ada kemungkinan adanya kandungan lain yang dapat mengurangi manfaat matcha, sehingga disarankan untuk tidak mengonsumsinya setiap hari.
Seberapa Banyak Matcha yang Sebaiknya Dikonsumsi Setiap Hari?
Matcha sebaiknya diminum secara rutin dalam jumlah yang tidak berlebihan. Setelah dikonsumsi, zat aktif seperti katekin dalam matcha akan hilang dari darah dalam waktu 2 hingga 3 jam. Oleh karena itu, akan lebih efektif jika matcha diminum dalam jumlah sedikit tetapi beberapa kali sehari agar zat aktifnya dapat bertahan lebih lama dalam darah. Disarankan untuk minum matcha 5-6 kali sehari, setelah makan atau saat ngemil, dengan takaran maksimal 100 mililiter per kali minum. Perlu diperhatikan juga bahwa matcha mengandung kafein, jadi penting untuk memerhatikan waktu dan takaran konsumsinya.
Membuat semangkuk matcha yang penuh manfaat sebenarnya tidak sulit, kan? Yuk, mulai rutin minum matcha agar tubuh tetap sehat! (nov)