Jurnalis dan Surat Kabar Tionghoa Berbahasa Melayu di Makassar

gaya hidup | 05 Februari 2022 10:58

Jurnalis dan Surat Kabar Tionghoa Berbahasa Melayu di Makassar
dok sinpo

 

Beberapa pemuda Peranakan menyesalkan kebiasaan ini dan pada tahun 1912 mereka mendesak kepala masyarakat Tionghoa dan perkumpulan-perkumpulan untuk meminta kepada Gubernur Sulawesi agar menghentikan kegiatan itu. Koran ini selanjutnya menyebutkan bahwa kapitan Tionghoa telah mengeluarkan sirkuler untuk melarang permainan judi ini.

 

Masyarakat juga menggunakan koran untuk menyampaikan pendapat mereka kepada pemerintah kolonial. Salah satu contoh, pada bulan Oktober 1931, perkumpulan Hwa Siang Tjong meminta tarif air minum untuk diturunkan. Pada bulan yang sama, terbit satu artikel tentang bau busuk di kampung Tionghoa karena perawatan yang buruk dari selokan.

 

Koran-koran Makassar juga memberitakan kejadian di Tiongkok dan menyampaikan permohonan bantuan uang untuk pertolongan bagi daerah-daerah yang mengalami bencana alam atau untuk membantu Tiongkok berperang melawan Jepang. Misalnya pada tanggal 3 November 1914 ada sebuah berita yang ditulis oleh Ketawa melaporkan tentang perang antara Tiongkok dan Jepang.

 

Pada akhir tahun yang sama, Pemberita Makassar juga memberitakan bahwa orang-orang Tionghoa Makassar berhasil mengumpulkan 1000 gulden bagi provinsi Shandong yang diberikan kepada Palang Merah Tiongkok. Pemerintah Tiongkok kemudian mengucapkan terima kasih untuk bantuan ini dengan mengirimkan medali Tjoei Liok Puan Tjiong.