Gaya Hidup

Kisah Balutan Cinta dan Gigihnya Perlawanan di Balik Reog Ponorogo

Kisah Balutan Cinta dan Gigihnya Perlawanan di Balik Reog Ponorogo
dok pemkab ponorogo

 

Kesenian rakyat ini juga telah tercatat dalam prasasti Kerajaan Kanjuruhan (kini Malang, Jawa Timur) bertarikh 760 Masehi saat Gajayana berkuasa. Lalu terekam juga dalam Prasasti Pucangan dari Kerajaan Kediri dan Jenggala tahun 1041 Masehi.

 

Prasasti ini memberikan keterangan penyerangan-penyerangan kepada Raja Airlangga dari musuh-musuhnya mulai tahun 951 saka (1029 Masehi) hingga tahun 959 Saka (1037 Masehi), salah satunya Haji Wengker.

 

Tahun 952 Saka (103 Masehi), Raja Airlangga berhasil mengalahkan Haji Wengker yang bernama Panuda yang hina seperti Rawana. Akibat serangan Airlangga itulah, Raja Panuda kemudian lari meninggalkan keratonnya di Lewa/Wengker, di Ponorogo.

 

Figur Haji Wengker ini dikaitkan dengan sosok bernama Wijayamarmma. Sedangkan eksistensi dari Kerajaan Wengker di Ponorogo sudah ada sejak 941 Masehi. Bahkan masih tetap eksis hingga masa Majapahit akhir.

Baca Juga : Jokowi Nobar Bersama Menteri, Saksikan Timnas Sikat Vietnam 3-0
Bagikan :