Langkah Bijak Menghadapi Rasa Insecure

gaya hidup | 08 Mei 2025 10:43

Langkah Bijak Menghadapi Rasa Insecure
Langkah Bijak Menghadapi Rasa Insecure (dok soulof)

SURABAYA, PustakaJC.co - Setiap orang pernah merasa tidak cukup. Tidak cukup cantik, tidak cukup pintar, tidak cukup sukses dan daftar itu bisa terus berlanjut. Perasaan itu bernama insecure, dan meski terdengar sepele, dampaknya bisa menggerogoti kepercayaan diri perlahan-lahan.

 

Rasa insecure sering kali muncul secara halus, tanpa disadari. Ia tumbuh dari pengalaman pribadi, luka masa lalu, atau tekanan sosial yang menuntut kita untuk selalu tampil sempurna. Media sosial memperkuatnya melalui potret kehidupan orang lain yang terlihat lebih bahagia, lebih sukses, lebih "ideal".

 

Insecure bukan hanya tentang merasa rendah diri, tapi tentang keyakinan yang goyah terhadap kemampuan atau nilai diri sendiri. Ketika standar eksternal terasa lebih penting dari suara hati, kita mulai ragu: apakah diri ini sudah cukup baik?

 

Di Instagram, kita melihat hidup orang lain seolah sempurna: liburan mewah, pencapaian akademik, pasangan ideal. Tanpa sadar, kita membandingkan. Mengapa hidupku tidak seindah mereka? Apa aku kurang berusaha?

 

Saat kecil, dunia terasa lebih sederhana. Kita bermain, tertawa, dan menjalani hari tanpa terlalu memikirkan penilaian orang lain. Namun seiring bertambahnya usia, kita mulai dihantui ekspektasi. Tak hanya dari orang lain, tapi juga dari diri sendiri.

 

Takut gagal. Takut mengecewakan. Takut tak bisa menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Semua ketakutan itu berkumpul menjadi satu: rasa insecure.

 

Lalu, bagaimana kita menghadapi rasa ini?

Menerima diri sendiri bukan berarti berhenti berkembang. Justru dari penerimaan itulah kita bisa mulai melangkah lebih ringan. Kurangi paparan media sosial yang membuatmu membandingkan hidupmu dengan orang lain. Tak ada salahnya menekan tombol mute atau unfollow demi kesehatan mental.

 

Yang paling penting: tetap mencoba. Rasa insecure mungkin tak pernah benar-benar hilang, tapi kita bisa belajar untuk tidak membiarkannya menguasai hidup kita. Syukuri apa yang kamu punya, dan sadari bahwa proses setiap orang berbeda.

 

Menghadapi rasa insecure adalah bagian dari perjalanan menjadi dewasa. Kita semua pernah merasa tidak cukup. Tapi percayalah, kamu lebih dari cukup dengan segala keunikan dan perjuanganmu. (nov)