Surabaya, PustakaJC.co - Buku fisik masih memiliki tempat istimewa di hati banyak pembaca, meski era digital menghadirkan e-book yang lebih praktis. Menurut artikel yang dipublikasikan Beautynesia, ada lima kepribadian umum yang kerap dimiliki oleh mereka yang lebih menyukai buku cetak dibandingkan buku digital.
Pertama, mereka menikmati sensasi membaca secara fisik, mulai dari aroma kertas, tekstur halaman, hingga suara ketika membalik lembar demi lembar. Bagi mereka, membaca bukan hanya soal isi cerita, melainkan pengalaman yang personal dan menyentuh indera.
Kedua, memiliki rasa nostalgia yang kuat. Buku fisik sering membangkitkan kenangan, seperti saat membaca bersama keluarga di masa kecil atau mengingat buku favorit sewaktu sekolah.
Ketiga, ingin terbebas dari dunia digital. Di tengah gempuran layar dan notifikasi, buku fisik memberi kesempatan untuk beristirahat sejenak dari gadget dan fokus pada cerita tanpa gangguan.
Keempat, senang mengoleksi buku. Rak yang dipenuhi buku-buku pilihan menjadi kebanggaan tersendiri, karena setiap buku punya kisah tersendiri di balik pembeliannya atau pemberiannya.
Kelima, ingin membaca tanpa distraksi. Buku cetak tidak menghadirkan gangguan seperti notifikasi ponsel. Bahkan, riset University of Sussex menyebutkan membaca buku fisik dapat menurunkan tingkat stres hingga 68 persen, asalkan dilakukan tanpa interupsi media sosial.
Dengan berbagai alasan tersebut, buku fisik tetap memiliki daya tarik tersendiri di era digital. Bagi sebagian orang, membalik halaman kertas adalah pengalaman yang tak tergantikan. (nov)
