JAKARTA, PustakaJC.co - Presiden Prabowo Subianto menunjukkan sikap negarawan dalam menanggapi delapan poin usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI. Bagi Prabowo, masukan dari sesama purnawirawan adalah suara moral yang patut dihargai, namun tetap perlu ditelaah dengan saksama demi menjaga keseimbangan dan ketertiban negara.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyambut dengan penuh hormat pernyataan sikap dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI. Delapan poin usulan yang disampaikan forum tersebut dianggap sebagai bentuk kepedulian terhadap arah bangsa. Namun demikian, Presiden menegaskan tidak akan merespons secara tergesa-gesa. Dilansir dari laman setkab.go.id, (25/4/2025).
“Presiden menghormati dan memahami pikiran-pikiran itu. Karena kita tahu beliau dan para purnawirawan satu almamater, satu perjuangan, satu pengabdian, dan tentu punya sikap moral yang sama dengan jiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit itu,” ujar Wiranto, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Wiranto menambahkan, Presiden memilih untuk mempelajari secara mendalam setiap isi dari usulan tersebut. Hal ini dilakukan karena muatan yang disampaikan menyentuh isu-isu mendasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Presiden sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dan Panglima Tertinggi TNI tidak bisa serta-merta menjawab. Yang pertama, beliau perlu mempelajari dulu isi dari usulan-usulan itu. Dipelajari satu per satu, karena itu masalah-masalah yang tidak ringan, masalah yang sangat fundamental,” tegas Wiranto.
Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang menganut prinsip trias politica, Presiden memiliki batasan kewenangan yang jelas. Oleh karena itu, usulan di luar domain eksekutif tidak akan ditanggapi langsung.
“Tidak bisa saling mencampuri. Maka usulan-usulan yang bukan bidangnya Presiden, tentu Presiden tidak akan menjawab atau merespons itu,” imbuh Wiranto.
Menanggapi dinamika di media sosial, Presiden Prabowo mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh perbedaan pendapat yang berkembang. Wiranto menyampaikan pesan agar masyarakat tetap menjaga ketenangan demi terciptanya situasi yang damai dan stabil.
“Perbedaan itu wajar-wajar saja, hanya saja jangan sampai perbedaan itu yang menjadikan kita tidak satu sebagai bangsa. Jangan sampai mengeruhkan suasana saat kita sedang menghadapi banyak tantangan,” pungkas Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan itu.
Dengan langkah hati-hati dan penuh pertimbangan, Presiden Prabowo memilih untuk mendengarkan suara para purnawirawan dengan rasa hormat, sekaligus menjaga tanggung jawab konstitusionalnya. Dalam situasi bangsa yang dinamis, kehati-hatian dan keteguhan pada prinsip hukum menjadi kunci menjaga arah Indonesia tetap kokoh di tengah berbagai tantangan. (Ivan)