Dorong Investasi, Kota Malang Andalkan UMKM dan Kemudahan Perizinan

pemerintahan | 27 April 2025 08:54

Dorong Investasi, Kota Malang Andalkan UMKM dan Kemudahan Perizinan
Managing Director Bolu Malang Singosari, Rizka Wahyu Romadhona (kanan), bersama Marketing Director Bolu Malang Singosari, Nanang Siswanto (tengah), dan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat (kiri), melihat produk-produk yang dijual di Omah Singosari, Malang. (dok bisnis.com)

MALANG, PustakaJC.co - Bukan hanya mengejar angka, Pemerintah Kota Malang fokus memperkuat fondasi ekonomi melalui dukungan terhadap UMKM dan penyederhanaan proses perizinan untuk menarik lebih banyak investasi berkelanjutan.

Pemerintah Kota Malang terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat iklim investasi dengan strategi berbasis penguatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mempercepat kemudahan perizinan. Dilansir dari laman bisnis.com, Minggu, (27/4/2025.

Langkah ini diyakini dapat mendorong realisasi investasi sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan perlambatan dunia usaha.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan bahwa kehadiran UMKM bukan hanya mendukung perekonomian lokal, tetapi juga menjadi daya tarik investasi baru di Kota Apel ini.

“Kami ingin UMKM menjadi bagian dari wajah Malang. Mereka membawa kekayaan rasa, budaya, dan potensi ekonomi yang bisa memperkenalkan Malang lebih luas lagi,” ujar Wahyu saat membuka Omah Singosari Kampoeng Heritage Kajoetangan, Sabtu, (26/4/2025).

Dalam event tersebut, Wahyu juga menekankan pentingnya menciptakan ruang kreatif baru dan memberikan akses pemasaran bagi produk-produk lokal.

Sebagai contoh, Omah Singosari kini menjadi etalase bagi berbagai produk UMKM di sekitar kawasan heritage Kajoetangan.

Selain itu, kemudahan perizinan terus dipacu sebagai magnet investasi. Pemkot Malang mempercepat proses perizinan usaha dan mendorong pola kemitraan antara pelaku usaha besar dan kecil, sehingga mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi.

Upaya ini menjadi sangat krusial mengingat kinerja dunia usaha di wilayah Bank Indonesia (BI) Malang pada kuartal I/2025 mengalami perlambatan.

Menurut Kepala Perwakilan BI Malang, Febrina, kegiatan usaha tercermin melemah dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) minus -20,81%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 24,19%.

“Pelambatan terjadi seiring dengan rendahnya belanja pemerintah di awal tahun serta ketidakpastian global yang menahan laju ekspor,” ujar Febrina, Selasa, (15/4/2025).

Sementara itu, ekonom Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai bahwa strategi penguatan belanja pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci penting untuk menjaga momentum pertumbuhan pada kuartal II/2025.

“Belanja pemerintah menjadi daya ungkit utama, terutama dalam fase transisi seperti saat ini,” kata ekonom Universitas Brawijaya itu.

Dengan menguatkan sektor UMKM dan mempercepat perizinan usaha, Kota Malang membangun fondasi investasi yang kokoh dan inklusif, siap menatap pertumbuhan ekonomi lebih stabil di tahun 2025. (ivan)