Tiga Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis Ditegaskan Kepala BGN

pemerintahan | 04 Mei 2025 08:07

Tiga Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis Ditegaskan Kepala BGN
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan keterangan pers usai mengikuti rapat bersama yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor. (dok setkab.go.id)

BOGOR, PustakaJC.co - Program makan bergizi gratis (MBG) terus dipersiapkan secara matang oleh pemerintah. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada tiga faktor utama anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur.

 

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa anggaran program MBG sudah dipastikan aman. Hal ini ditegaskan dalam rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, pada Sabtu, 3 Mei 2025. Dilansir dari laman setkab.go.id, Minggu, (4/5/2025).

 

“Anggaran tadi sudah disampaikan oleh Pak Presiden bahwa itu sudah diselesaikan secara politis,” ungkap Dadan dalam konferensi pers usai rapat.

Namun, persoalan belum sepenuhnya selesai. Tantangan nyata masih dihadapi pada aspek SDM. Dadan menjelaskan bahwa saat ini Indonesia baru memiliki 1.994 tenaga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang siap ditugaskan, dari total 2.000 yang telah dididik. Sebanyak 6 orang mengundurkan diri.

 

“Kepala SPPG itu adalah Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia. Dan sampai sekarang baru ada 1.994 orang. Untuk mengembangkan pelayanan lebih cepat, kita sangat tergantung dari SDM-nya,” kata Dadan.

 

Sebagai solusi, BGN telah menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Pertahanan (Unhan) untuk mendidik 30.000 calon Kepala SPPG dalam gelombang ketiga.

“Insya Allah akan selesai di akhir Juli. Nah makanya percepatan akan terjadi dimulai Agustus,” tamba Dadan.

 

Di bidang infrastruktur, pemerintah menyadari perlunya peningkatan fasilitas pendukung program MBG. Untuk itu, BGN mendorong kemitraan luas dengan berbagai pihak demi memastikan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.

 

“Artinya kita harus bermitra seluas-luasnya dengan berbagai pihak,” ujarnya.

Meski demikian, Dadan menyoroti pentingnya kualitas dan kelengkapan infrastruktur yang dibangun oleh para mitra. Untuk menjamin hal tersebut, BGN sedang menyusun standar operasional prosedur (SOP) yang lebih ketat.

 

“Kami berkumpul sekarang ini untuk mempertajam SOP-SOP terkait dengan penyeleksian mitra dan supervisi infrastruktur,” tandas Kepala BGN .

 

Dengan penguatan anggaran, peningkatan kualitas SDM, dan perluasan infrastruktur, pemerintah menargetkan program MBG berjalan optimal mulai Agustus mendatang. Harapannya, generasi Indonesia bisa tumbuh sehat, kuat, dan siap menghadapi masa depan yang kompetitif. (ivan)