Lakon Wahyu Ketenteraman sendiri mengangkat tema perjuangan tokoh-tokoh muda dalam memperoleh wahyu sebagai simbol ketenteraman dan kedamaian masyarakat. Melalui perjuangan tokoh seperti Gatotkaca, Ontoseno, dan Ontorejo, lakon ini menggambarkan pentingnya semangat, kerja sama, dan integritas dalam mencapai tujuan bersama.
Pagelaran wayang kulit di Pakunden bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi ruang refleksi nilai-nilai budaya, etika, dan spiritualitas yang kini makin dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat. Disbudpar dan DPRD Jatim menunjukkan bahwa pelestarian budaya bisa berjalan seiring dengan pembangunan karakter bangsa. (ivan)