“Yang penting kita gotong royong. Saya lihat kepala desa sudah sangat aktif, ini penting supaya relokasi betul-betul membawa rasa aman dan keberlanjutan hidup bagi masyarakat,” kata Ketua Muslimat NU ini.
Sementara itu, upaya pencarian enam warga yang hilang terus dilakukan. Tim gabungan, termasuk anjing pelacak dan Tim Inavis Polri, dikerahkan untuk mempercepat identifikasi.
“Mohon doa dari semuanya agar proses pencarian dan identifikasi diberi kemudahan. Kami semua bekerja keras di lapangan,” tandas Khofifah.
Kehadiran Khofifah di tengah warga terdampak bukan hanya simbol empati, tapi juga bukti bahwa pemerintah hadir. Di tengah longsor yang mengguncang kehidupan, komitmen untuk membangun kembali menjadi harapan baru bagi warga Trenggalek. (ivan)
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                